Mendengar teriakan orang-orang yang berlarian ketakutan, hati Randika mulai terbakar oleh amarah.
Dia sangat membenci orang yang menarget orang tidak bersalah seperti ini. Memang dia menyandang nama Ares karena telah membunuh orang yang begitu banyak tetapi sama sekali tidak ada setetes darah orang tidak bersalah yang menodai tangannya.
Oleh karena itu, aura membunuh Randika keluar dengan hebat. Dia akan membunuh orang yang biadab ini!
Pada saat ini, gedung ini masih bergoyang-goyang dan lampu-lampu yang memberikan mereka penerangan itu satu per satu mulai jatuh dan pecah. Keadaan gelap ini semakin membuat orang ketakutan dan mereka segera berbondong-bondong ingin segera keluar dari gedung ini.
Namun pada saat ini, Randika memikirkan Inggrid yang berada di lantai paling atas. Hatinya itu segera mengepal.
"Jika musuh mengincarku, sudah pasti dia mengincar Inggrid juga. Sialan, Inggrid berarti dalam bahaya!" Dalam sekejap, hati Randika itu menjadi khawatir.