Haru mendengus dingin. "Jika kau menghinaku sekali lagi, siap-siap gigimu itu copot."
"Aduh jangan gitu dong Haru, nanti dia tidak bisa menghisap barang milikku lho!" Canda teman-temannya yang ada di belakang dirinya.
"Benar katanya, wajah cantik seperti kalian ini sayang sekali untuk dirusak." Kata Haru dengan nada mengejek.
Kaori sudah muak, "Cepat pergi dari sini kalau tidak urusan lain."
Haru mendengus dingin. "Jika malam itu tidak ada yang mengganggu, kamu sudah berbadan dua."
"!!!" Mendengar hal itu membuat Kaori menjadi marah. Teman-temannya Haru sudah tertawa keras ketika mendengarnya.
"Hahaha jadi ayah secepat itu? Mana mungkin kau bisa!"
"Tapi punya istri seperti perempuan itu benar-benar tidak buruk."
Mendengar hinaan seperti ini, Kaori merasa malu dan marah. Pada saat ini, Haru menyadari keberadaan Randika yang duduk di samping Kaori. "Sepertinya kau sudah menemukan budak baru yang suka dengan barang bekas, apa bagusnya coba dari laki seperti ini?"