"Apa yang aku lakukan? Tentu saja … menyebarkan racun," desis Lyco dengan dingin. Dia sudah merasa idak sabar dengan teriakan-teriakan orang-orang itu. Lagipula dia sudah terbiasa menjadi orang yang kejam.
"Kau …. Bagaimana kau bisa meracun penduduk desaku?!" teriak Panla dengan marah. Meskipun dia berteriak seperti itu, kakinya sebenernya sudah sedikit gemetar. Sejujurnya dia mulai takut pada pihak lain.
Bagaimana jika pria yang berasal dari klan Sayap Hitam itu ternyata adalah seseorang yang berpengaruh? Lagi pula orang-orang dari klan Sayap Hitam memang biasanya kejam dan tidak beradab.
"Apa kau masih mau membuat masalah dengan kami?" tanya Lyco dengan dingin.
"Tidak! Jangan sakiti suamiku!" Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kejauhan. Seorang wanita yang tak lain adalah istri Panla, berlari dengan tertatih-tatih.
Panla yang melihat istrinya datang langsung menjadi khawatir. Dia takut kalau nanti Lyco akan melukai istrinya juga.