Namara kembali ke kamar membawa sup ramuan yang baru dibuat. Dia langsung memberikan ramuan itu pada Eros. "Tuan, habiskan ini …."
Pria itu menerimanya dengan patuh. Setelah menghabiskan ramuan itu, Eros menatapnya. "Kapan kita akan pergi?"
"Tentu saja sampai Tuan benar-benar pulih," balas Namara.
"Kalau begitu sekarang."
"Tidak. Tuan bahkan belum beristirahat," tolak Namara.
"Aku hanya duduk di sini juga termasuk istirahat. Aku baik-baik saja, sungguh …." Eros mencoba meyakinkan Namara. Namun, wanita itu masih menggeleng.
"Besok. Kita akan pergi besok," Namara memutuskan.
"Baiklah ...." Eros yang biasanya selalu memutuskan hal-hal, kini justru bersikap seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Dominasinya seakan runtuh di depan Namara. Akhirnya hari itu dihabiskannya dengan bersantai dan pemulihan.
Ketika esok hari datang, Eros benar-benar sudah pulih. Itu semua berkat ramuan yang Namara buat ditambah dengan bubuk Retus yang diambilkan Lyco dari istana klan Sayap Hitam.