"Namara, apa yang akan kita lakukan hari ini?" tanya Hestia sambil memijat punggung Namara dengan iseng. Hari ini mereka tidak memiliki misi khusus seperti kemarin.
"Entah. Pagi ini aku sudah meminta Arcen untuk mengawasi kota. Jika dia tidak membawa kabar apa-apa mungkin kita tidak akan terburu-buru," balas Namara.
"Apa kau sedang menunggu pria itu? Tuan Earl?" tanya Hestia lagi.
Namara terdiam. Dia tidak tahu apakah dia sedang menunggu Eros atau tidak. Pria itu memang belum kembali sejak kemarin. Mungkin ada hal penting di klan Sayap Hitam?
Dia tidak tahu. Pria itu tidak mengatakan apa-apa. Semuanya terasa seperti biasa. Bukankah Eros sudah biasa pergi? Jadi, dia tidak begitu meresahkannya.
"Tidak juga. Mungkin dia memiliki kepentingan lain," ucap Namara sambil membaca buku sihirnya.
Kemudian Hestia tidak bertanya lagi. Dia tersenyum senang melihat perubahan pada Namara. Wanita itu sudah bisa menggunakan sihir dan itu membuatnya ikut bahagia.