Ketika bangun di pagi hari, Namara langsung terkejut dengan ruang di mana dia berada. Dia segera bangun dan melihat ke sekeliling. "Bukankah ini istana Miru Kembar?" gumam Namara dengan bingung.
Dia mencoba mengingat apa yang sudah terjadi. Semalam dia dan Hestia mabuk di perpustakaan istana. Setelah itu ... bukankah dia kembali ke kamar? Atau ....
"Huh!" Namara tidak mengingat apa pun. Tampaknya alkohol sudah merusak otaknya. Sayang sekali.
Pada saat itu pintu kamar tiba-tiba terbuka. Namara terkejut melihat siapa yang melangkah masuk. "Tuan ...."
Eros melangkah sambil membawa mangkuk putih lalu menyerahkannya pada Namara. "Minumlah ...."
Dengan sedikit ragu Namara mengulurkan tangan untuk menerima mangkuk. Itu adalah sup untuk menghilangkan sisa-sisa mabuk. Perlahan dia meminum cairan yang masih hangat itu.
Setelah diminum hingga habis, Namara meletakkan mangkuk itu di atas lemari kecil yang ada di sisi ranjang. Kemudian dia mendongak menatap Eros.