Namara berhasil menjadi pelayan istana. Ya, meskipun Sysi merasa geram, tetapi dia juga takut dengan ancaman yang bisa Namara ciptakan. Mau tidak mau dia tetap menerimanya.
Saat ini Namara sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus pelayan. Itu mungkin bukan pakaian yang bagus, tetapi ketika dipakai Namara pakaian itu seakan baru disulap menjadi pakaian mahal.
Sysi merasa heran. Sekarang dia baru mengerti bahwa sebuah pakaian tidak akan mempercantik penampilan seseorang, melainkan penampilan seseoranglah yang akan mempercantik pakaian yang dipakai.
Meskipun enggan, Sysi tetap mengakui bahwa Namara adalah wanita yang cantik. Dia melangkah mendekati Namara lalu bertanya, "Nona, siapa namamu?"
"Nefrita," balas Namara dengan singkat dan acuh tak acuh.
"Nefrita, aku tidak tahu apa tujuanmu menjadi seorang pelayan. Jika nanti sesuatu yang buruk terjadi padamu, jangan seret aku ke dalamnya."