Aku berusaha mengarahkan pandanganku untuk tidak menatap empat mayat yang tergeletak di lantai. Kuraba celanaku tapi aku tidak bisa menemukan handphoneku dimana-mana.
Suara sesuatu yang diseret mendekat membuatku kembali membeku. Aku berbalik menatap pintu di pojokan yang terbuka lebar. Carleon bersiul sambil menarik salah satu kaki Humbert Bale, Ia menyeretnya kembali ke ruangan ini.
Siulannya berhenti dan berganti dengan seringaian saat melihatku lagi. Ia menarik kaki Humbert dengan sangat mudah, seakan hanya menarik kaki boneka yang enteng.
"Untungnya Ia tidak kabur terlalu jauh dan hanya bersembunyi," ucap Carleon dengan nada riang. Dasar psikopat.
Ia mengumpulkan mayat kelima bersama yang lainnya, tepat seperti narasi ceritanya yang barusan. Lima orang korban yang dibunuh karena menggelapkan uang organisasi.