Pertemuan paling mengharukan dan menyedihkan itu akhirnya berakhir juga. Seolah beban di pundak Clarissa sedikit terangkat dan terasa lebih ringan. Clarissa masih duduk sambil memeluk Andrew di ruang tamu. Wanita itu menyandarkan kepalanya di dada suaminya. Andrew pun menjadi sangat malas untuk kembali ke kantornya, dia memilih menghabiskan waktu dengan istrinya.
"Sayang. Di mana anak kesayanganku?" tanya Andrew sambil melihat sekeliling rumah.
"Tadi pagi Mama Sonya membawanya ke butik. Dia ingin menghabiskan waktu dengan cucunya yang menggemaskan itu," jawab Clarissa dengan senyuman manja.
Andrew tersenyum penuh arti, tanpa permisi Andrew menyentuh lembut dada istrinya yang masih terbungkus dengan rapi. "Mumpung anak nakal itu tidak di rumah, ayo kita lanjutkan di kamar, Sayang," ajaknya sambil menarik istrinya yang terlihat sedih malas. Semakin tak sabar dengan gerak pelan Clarissa, lelaki itu langsung mengangkat tubuh istrinya masuk ke dalam kamar.