Adel semakin lama semakin sadar jika kehidupannya bukan miliknya pribadi. Banyak orang yang ingin tahu semua yang terjadi engan Adel ataupun Yusuf.
Kehidupan mereka harus menjadi konsumsi publik, banyak sekali sanjungan dan juga tidak sedikit hinaan dari masyarakat. Adel mulai bisa mengatasi semua perasaannya yang seringkali timbul tenggelam saat dia membaca komentar negatif tentang dirinya.
Meskipun emua itu berat, Adel berusaha untuk menjalani semuanya dengan senang hati. Senyumannya tidak boleh berubah dengan kemarahan. Wajahnya harus terus menunjukkan kebahagiaan meski hatinya sedang terluka.
"Kamu sedang apa?" tanya Yusuf setelah dia memasuki kamar mereka berdua.
Adel yang sedang bersantai di sofa sambil menunggu suaminya mendongak lalu tersenyum.
"Melihat apa yang mereka tuliskan untukku hari ini. Mereka yang sepertinya tahu semua tentang hidupku lebih dari aku sendiri." Jawab Adel sambil meletakkan ponselnya di meja.