Ruang makan yang biasanya a=hanya dihuni oleh Adel dengan Arma sekarang sudah dipenuhi dengan banyak orang. Ada Yusuf dan juga Mariam yang ikut Adel untuk makan sarapan di ruang makan.
Hati Adel terasa menghangat melihat pemandangan di depannya ini. Dia sama sekali tidak menyangka, setelah beberapa lama dia hanya makan sarapannya dengan Arma sekarang ada dua orang lagi yang ikut bergabung.
"Abang tidak berangkat kerja?" tanya Adel dengan nada suara heran.
Biasanya setiap pagi Yusuf sudah hilang, Adel tidka pernah melihat suaminya di pagi hari karena Yusuf mengatakan kalau dia harus kerja lembur agar masalah perbatasan itu segera menemui titik terang.
"Memangnya kenapa? Aku tidak boleh ikut sarapan?" tanya Adel balik.
"Bukan begitu, Bang. Bukankah selama beberapa hari ini Abang selalu pergi pagi-pagi dan pulang larut malam? Nanti pekerjaan Abang terganggu."
"Biarkan saja. Aku bosnya dan mereka tidak akan pernah ada yang berani memerintahku."