Samuel melihat kedua tangan Morgan memegang kedua tangannya, ia terkekeh pelan.
"Tidak ada gunanya menahan seranganku. Kau memang harus mati."
Seteguk darah kembali mengucur keluar dari mulut Morgan, sang Manusia Serigala itu berusaha mengatupkan mulutnya rapat-rapat menahan darah yang terus keluar, tapi apa daya, ia dijambak dan Morgan kembali muntah.
Samuel tidak terlihat memiliki belas kasihan sama sekali pada Morgan, sorot matanya sangat dingin, seakan sosok yang ada di hadapannya ini bukanlah darah dagingnya, tapi orang lain.
Rasa hangat keluar dari dadanya, selain itu Morgan merasakan kaki dan tangannya menjadi dingin seperti es yang membeku dan ia mulai lemas. Sang Manusia Serigala berusaha mengumpulkan kekuatannya, ia mendongak dan menatap wajah Samuel.
Morgan tertawa dengan suara yang datar, Samuel melirik Morgan dengan heran.
"Aku tidak pernah membutuhkanmu, Ibu juga tidak pernah membutuhkanmu."