"Sepertinya, Ayah ingin segera pensiun dan kamu harus sanggup mengambil alih semua pekerjaan dan perusahaan." Malam itu, setelah makan malam, Berry memberikan keputusan yang sedikit mengejutkan keluarga kecilnya. "Ayah sudah terlalu lelah untuk terus bekerja, dan kini saatmu dirimu yang menjadi tombak untuk perusahaan kita." Alva terdiam tanpa suara. Dia sudah mengetahui fakta jika ayahnya ingin segera menikmati masa tuanya meskipun orang di luar sana yang seusia Berry bahkan masih bekerja keras. Tapi memang itulah keputusan yang diambilnya.
Semua beban sekarang bertumpu di pundaknya. Ibunya juga akan melakukan hal yang sama dengan ayahnya. Lalu, bagaimana perusahaan yang dipegang oleh perempuan itu? Maka, tentu ada orang kepercayaannya yang bekerja di sana sebagai tangan kanan perempuan tersebut. Dan masih dalam pantauan Alva.