"Lalu untuk apa kita di sini kalau tidak ada yang penting yang akan dikatakan?" Hana menjawab dengan kernyitan keningnya. Sebagian orang, akan mengatakan jika seorang perempuan adalah makhluk menyebalkan yang tidak tahu apa keinginannya, tapi sekarang justru sebaliknya. Hana tidak akan menebak-nebak, karena memang tidak ada yang bisa ditebak. Leo terlalu misterius dan dia tak akan bermain-main dengan itu.
Sepanjang mereka berdua makan siang berdua, tidak ada dari mereka yang mengobrol satu sama lain. Hana hanya menikmati apa yang dimakannya, sedangkan Leo juga melakukan hal yang sama. Bahkan sampai mereka kembali ke kantor Hana pun, tak ada hal yang bisa dikatakan oleh Leo. Hana berpikir-pikir di dalam otaknya, sebenarnya apa tujuan Leo mengajaknya pergi. Tapi dia memilih abai atau dia akan benar-benar kehilangan akal sehatnya. Ini adalah petaka kalau sampai terjadi.
"Aku masuk dulu ya, terima kasih sudah ngajak aku makan siang bareng."