下載應用程式
82.14% Aku Dewa Game / Chapter 23: Chapter 23 : Jumlsh Pemain Meningkat

章節 23: Chapter 23 : Jumlsh Pemain Meningkat

Marni Weilf sedikit mendapatkan masalah.

Karena kelima bocah yang membantunya mengalahkan suku goblin sampai mereka melarikan diri meminta mereka untuk membawa mereka bersama dalam konvoi dagangnya.

Dia tentu saja menyambut mereka dengan tangan terbuka sejak party mereka menyebut diri mereka orang sebagai orang yang percaya pada God of Games dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan - bahkan jika perilaku mereka agak aneh. Dengan adanya party mereka, mereka mungkin benar-benar memiliki peluang jika mereka bertemu dengan para makhluk sihir.

Selain itu, dia tidak perlu khawatir tentang mereka yang memiliki motif tersembunyi terhadap barang dagangannya. Singkatnya, bocah-bocah itu bisa saja membunuh seluruh kelompoknya dan mengambil apa pun yang mereka inginkan jika mereka mau. Dengan pengawal kelompoknya yang mati atau terluka, konvoi dagang ini tidak memiliki perlawanan lagi karena selain para pengawal tidak ada lagi yang bisa bertarung.

Dengan mengingat hal itu, Marni Wild tidak ragu untuk menyetujui permintaan Edward untuk ikut denga mereka.

Hanya perlu dua hari bagi pedagang untuk menyadari bahwa dia ternyata terliha naif.

Bocah-bocah itu mengganggu setiap orang dalam kelompok pedagang di hampir setiap jam untuk berkhotbah tentang God of Games dan agama mereka.

Menjadi pedagang keliling yang tahu banyak hal, Marni tentu sadar akan God of Games - kurang dari sepuluh tahun sejak jatuhnya Tierra, dan saat itu, negara itu telah menjadi surga bahkan bagi para pedagang. Faktanya, sekantung emas pertama yang Marni dapat di hasilkan dengan menjual set catur kayu di Tierra.

Dia merindukan hal – hal baik di negara itu dan karena warga di negara itu yang bahkan akan memperlakukan pedagang keliling yang rendah seperti dia mejadi sederajat.

Meskipun demikian, rumor yang didengarnya adalah bahwa sebelum negara itu mengganti kepercayaan nya menjadi hanya percaya pada God of Games dan membuat warga mereka terobsesi dengan permainan dan perjudian. Pikiran mereka memburuk dan pada gilirannya melemahkan bangsa, memungkinkan negara-negara tetangga untuk mengepung mereka.

Apalagi, kepercayaan mereka pada God of Games terbukti tidak ada artinya. Pada akhirnya, ibukota kerajaan Tierra diambil, dengan raja mereka Yakaran yang Kesebelas jatuh dalam pertempuran itu.

Kemudian, setelah membagi tanah Tierra, negara-negara tetangga membuat negara itu jatuh dan menjadikan Tierra menjadi kisah peringatan dalam pendidikan, melarang semua warga negaranya dari berdoa kepada God of Games.

Faktanya, tanah tempat Marni dan lapak lainnya berdiri sekarang adalah tanah milik Tierra, yang direbut oleh salah satu negara yang telah membantu menghancurkannya.

Dengan banyaknya orang yang tidak tahu tentang God of Games akhirnya dalam pikiran kebanyakan orang, God of Games adalah dewa yang lemah, dan memegang keyakinan padanya sama sekali tidak menguntungkan karena tidak sepadan dengan masalahnya.

Sebenarnya ada orang-orang yang percaya bahwa dewa itu dibuat oleh raja Yakaran yang Kesebelas sendiri, dan eksistensi ilahi itu sendiri sebenarnya tidak pernah ada.

Marni sendiri percaya bahwa God of Games itu sebenarnya tidak ada. Dia berpikir bahwa kelima bocah itu berusaha menyambunyikan diri mereka ketika mereka mencoba untuk berkhotbah tentang iman mereka, dan berpikir bahwa mereka enggan untuk mengungkapkan tuhan mereka yang sebenarnya.

Bagaimanapun, di salam Ordo Ilahi banyak sekali dewa cacat yang tidak berkualitas dan membuat perwakilan mereka rentan. Karena itu, lebih baik tetap berhati-hati dan tidak meyebarkan iman mereka sendiri yang sebenarnya.

Tapi ada hal yang tidak terduga bahwa bratz benar-benar percaya pada God of Games, dan terus berusaha mengajak kelompok pedagang lainnya!

Pada awalnya, hanay ada satu atau dua penjaga yang mulai beriman , tapi sekarang banyak orang yang sudah tidak tahan, khutbah mereka selalu mengganggu dan tanpa pilihan lain mereka mulai sutuju dan bertobat, bahkan belajar berdoa seperti yang mereka lakukan.

Marni berharap mereka akan melakukan kerusuhan untuk mengatasi gangguan mereka. Tapi dalam dua hari, para penjaga itu sebenarnya muali berkhotbah tentang God of Games juga!

Terlebih lagi, khutban mereka yang kasar itu sebenarnya sukses : setengah dari kelompok pedagang sekarang adalah orang-orang yang percaya akan hal itu.!

Marni juga memperhatikan tentang keanehan yang berputar di sekitar penjaga yang bertobat dan menjadi orang yang percaya pada God of Games. Mereka benar-benar menyerah pada pelatihan qi dan meditasi atau pelatihan harian, namun itu tidak sepenuhnya menjadikan mereka benar – benar menjadi malas – mereka malah menjadi penjaga yang sangat giaat dan bahkan segera bertindak ketika konvoi menabrak binatang buas atau rintangan dan segala sejenisnya , dan mereka sebenarnya mengejar target mereka selama berhari-hari hanya untuk membunuh mereka. Namun, walau seperti itu kelompok mereka menjadi sangat damai karena tidak ada binatang buas yang berani untuk menyeberang dan menghalangi jalan mereka lagi.

Karena itu, orang – orang yang baru beriman pada God of Games tampaknya telah mempelajari bahasa misterius yang baru dan mereka paham sepenuhnya. Mereka sering berkumpul untuk berdiskusi atau berdebat dengan tidak biasa, mengatakan hal-hal seperti 'sial, bagaimana kamu bisa mencuri target dan bruran ku!', 'Tidak ada binatang buas yang memberikan EXP gratis, aku harus menjadi yang pertama' Kelas mana yang bagus dan kuat? Tidak bisakah aku memilih dua, apa aku harus mennjadi warior '.

Faktanya, Marni kebetulan memergoki salah seorang pengawal yang tertidur sambil berbicara dan mengatakan bahwa ia berharap suku goblin akan menyerang mereka lagi.

"Bagaimana 'God of Games' menjadi dewa jahat yang merusak hati!"

Lebih dari itu, beberapa penjaga meminta Marni untuk menilai keterampilan pedangnya selama dua hari terakhir.

***

Meskipun Marni adalah pedagang keliling, tetapi dia harus melakukan banyak bisnis dengan melewati banyak binatang buas yang sering berkeliaran dan menghalangi mereka, dan karena itu secara alami ia harus memiliki keterampilan lain selain dari nyali yang besar.

Bahkan jika kemampuan Marni tidak benar-benar dapat diterima kapten pengawalnya, dia memang mewarisi gaya pedang dari keluarganya.

Namun, bahkan jika itu adalah pusaka keluarga, itu tidak lebih dari gaya biasa yang ditingkatkan dari cara berpedang yang dibuat oleh nenek moyangnya dari pertempuran. Itu sebenarnya bukan sesuatu yang benar – benar rahasia, dan memang, kakeknya berharap bahwa gaya improvisasi ini dapat menyebar, dan dengan demikian Marni mengajarkannya kepada kapten ketika mereka berdebat.

Tapi kemudian, kapten pengawal yang dia harap – harapkan untuk mewujudkan mimpinya ternyata sekarang telah dicuci otak, dan menjadi anggota baru dari kelompok itu pada hari keempat. Meskipun demikian, segera setelah dia bertobatan, ia tiba-tiba memberi tahu para pendahulunya yang mengatunt kepercayaan God of Games bahwa gaya pedang Marni Wilf dapat membantu menaikkan level.

Dan karena itu, para penjaga terus mendekatinya untuk mempelajari gaya pedangnya.

Tapi yang menjengkelkan, setelah dia menunjukkan keahlian mereka, mereka akan mengangguk dan mengatakan bahwa mereka mengerti sebelum dengan cepat melontarkan ayunan dan tikaman yang lebih cakap dan mematikan daripada gayanya. Jika Marni tidak tahu bahwa mereka tidak pernah mempelajarinya sebelumnya, dia akan curiga bahwa mereka keluar hanya untuk membodohinya.

Mereka juga sering berupaya mengajarkan agamanya ke Marni, tetapi ditolak pada setiap kesempatan.

"Aku akan mati atau jatuh dari pohon itu yang ada di sana sebelum aku meninggalkan Gaglo Maia, Dewi Kemakmuran!"

Marni menghela nafas ketika dia ingat itu. Sambil menurunkan ketegangan dalam tiga tarikan nafas, dia bangkit, siap untuk melanjutkan perjalanan.

Dengan lokasi mereka saat ini, hanya butuh dua hari sebelum mereka meninggalkan hutan Dan mencapai Salt Mine City.

Kemudian, salah satu penjaga yang baru berpindah agama kemarin mendekatinya.

"Kamu ingin belajar gaya berpedangku juga?" Marni dengan penuh semangat menghunuskan pedangnya, siap untuk demonstrasi.

"Ah, tidak apa-apa. Tuan Edward baru saja melakukan percobaan beberapa waktu lalu, dan ternyata Level 2 dari gaya berpedangmu tidak akan cocok dengan Divine Earth Split Sword, dan itu adalah salah satu keterampilan dasar."

Berbagai ekspresi terjadi di wajah Marni yang tidak bisa berkata-kata. "Apakah sulit untuk mempelajari Divine Earth Split Sword itu?" Dia bertanya.

"Tidak juga. Syaratnya level 3, dan aku baru saja mempelajarinya kemarin, "jawab penjaga itu.

Marni terdiam sekali lagi. Setelah beberapa waktu dia berkata dengan menahan rasa malunya , "Yah, masih bisakah aku masuk ke agama God of Games sekarang ....?"


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C23
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄