Ye Qiao mengerucutkan mulutnya, tampak cemberut. Untungnya, dia bukanlah wanita yang hanya berdiam diri di kamar dan tidak melakukan apapun. Dia masih harus kuliah, mengelola perusahaan, dan juga sibuk berinvestasi. Jika tidak begitu, setiap hari dia pasti akan bersedih karena merindukan Lu Beixiao.
Tapi di dalam hatinya, Ye Qiao tetap saja merasa tidak rela berpisah dengan pria kesayangannya itu.
"Kak Xiao, satu-satunya yang kuminta darimu hanyalah keselamatanmu. Jika kamu baik-baik saja, itu sudah cukup bagiku," kata Ye Qiao dengan segenap hati.
Lu Beixiao memandang gadis kesayangannya itu dengan mata yang berkaca-kaca. "Kan aku punya kekasih yang menungguku di rumah, mana mungkin aku rela meninggalkan dunia ini?"