Setelah mendengarkan kata-kata pelayan, Paman De cepat-cepat berkata, "Dengar, Tuan muda, Tuan masih sangat menyayangimu. Cepat mandilah dengan air panas!" Kemudian ia berbalik dan memberi instruksi pada pelayan itu, "Pergi dan suruh bagian dapur untuk menyiapkan sup jahe!"
Quan Rui mendengarnya dalam keadaan pusing, tetapi di dalam hati, ia memahaminya. Sekarang ayahnya telah membiarkan dirinya masuk. Itu menunjukkan bahwa ayahnya mulai menyerah.
Di lantai atas, Quan Qingzheng kembali ke ruang kerjanya, sedangkan Xiao Che Er masih menangis.
"Sudahlah, jangan menangis, ayahmu sudah masuk!" ujar Quan Qingzheng dengan kesal.
Mungkin karena takut pada Quan Qingzheng atau karena tujuannya sudah tercapai, setelah menguap, seketika si kecil berhenti menangis.
Mata yang jernih bagai boneka itu menarik perhatian si pengasuh. Ia menggendong Che Er sambil melihat sepasang matanya. Sungguh menyenangkan.