"Apa yang elo ucapkan, Sam? Gue… gue sama sekali nggak ada apa-apa, gue hanya. Gue hanya…."
"Udahlah, Tan. Elo kenapa sih? Denger ya, antara elo dan Dian itu nggak beda jauh. Kalian ini sama-sama aneh, kenapa sih sama kalian? Kalau ada waktu luang, yang perlu kalian lakuin itu hanya duduk berdua dan ngobrol. Apa yang perlu kalian ucapkan, dan apa yang mengganjal di hati kalian. Nggak usah dan nggak perlu kalian tutup-tutupi, gue yakin kalau kalian berani jujur dengan apa yang kalian rasakan, maka jalan keluar itu ada di depan mata. Yakin deh sama gue, bukannya gue sok menggurui atau apa pun, tapi emang kenyataannya yang kalian butuhin itu waktu untuk berdua."
Tanti tampak tersenyum kecut, awalnya dia yang hendak pergi pun sekarang melangkah kembali menuju lift. Dia memandang Sam yang sudah berbicara panjang lebar, sama seperti Hardi. Ketika ada masalah dia akan menjadi sosok yang sok paling peduli di dunia ini, dan sosok yang sok paling tahu.