Dan ucapan itu benar-benar mengandung banyak arti. Hati Tanti benar-benar terasa aneh mendengar Dian mengatakan hal itu, dia melirik Dian, dan ternyata laki-laki itu sudah memandangnya dengan tatapan begitu dalam. Dian tersenyum, mengacak rambut Tanti sekilas kemudian berjalan menuju meja makan, dan menaruh belanjaannya di atas meja dan mengeluarkan semuanya.
"Sorry lama, Mas. Ini minuman dan cemilannya, ampun banget tadi," kata Dian memberi penjelasan kepada Hanung, membuat Hanung jadi tidak enak hati.
Pun dengan Meta, dia hanya bisa diam sekarang. apa yang bisa dia lakukan selain diam? Mata Meta melirik pada dada Tanti yang sudah penuh dengan tanda merah, pun dengan leher Dian. Sudah pasti mereka telah melakukan apa, dan seperti apa yang dikatakan oleh Dian, Meta mencoba untuk tetap tenang dan tak mengatakan apa pun dalam hubungan keduanya.
"Jadi tidak nih main PSnya?" tawar Hanung. Dian pun langsung tersenyum dengan semangat.