"Tita, kau lihat tidak laki-laki yang ada di sana? Apakah menurutmu, laki-laki agresif itu adalah yang terbaik?" tanya Yoga. Meta tampak memandang suaminya yang tiba-tiba melempar pertanyaan seperti itu, dengan nada sedikit lebih keras seolah sengaja didengar oleh orang lain. untuk kemudian, dia tersenyum dan sadar jika benar suaminya sedang melakukan sebuah rencana yang entah apa itu.
"Tentu saja aku suka, karena laki-laki yang beneran cinta itu, bakal lebih agresif. Apalagi untuk melakukan hubungan intim pertama. Ya masak wanitanya yang disuruh aktif. Terus apa gunanya namanya laki-laki yang disebut sebagai pemimpin dalam rumah tangga, iya kan?" kata Meta dengan nada yang menggebu-gebu.