"Fabian, apa yang lo lakuin!" teriak Becca.
Wajah Fabian tampak garang memandang Becca, kemudian dia menangkap tangan Becca dan digenggam erat-erat. Becca agaknya memekikk kaget dengan apa yang dilakukan oleh Fabian tersebut.
"Apa—"
"Kamu istriku, sudah menjadi kewajibanmu untuk menuruti ucapanku! Jangan pernag sekali lagi kamu mengumbar masalah rumah tangga kita di depan orang lain. terlebih di depan laki-laki seperti dia!"
Becca menutup mulutnya rapat-rapat, dia tampak menelan ludahnya yang mendadak kering. Ya, dia benar-benar tak menyangka kalau Fabian bisa segalak itu.
"Dan lo, Bangsat! Jangan pernah ambil kesempatan di atas kesempitan atas permasalahan rumah tangga orang! Saking nggak lakuknya apa gimana lo sampai istri orang mau lo embat juga! kalau lo mau nyari istri, sana! Cari yang masih lajang, jangan ganggu istri orang!" bentak Fabian.
"Eh, Bi, gue—"