Hari ini, sidang perceraian antara Hardi dan Kinan berlangsung. Kinan yang diwakili kuasa hukumnya agaknya sudah siap untuk menghadiri acara persidangan. Berbeda dengan Hardi, yang tanpa kuasa hukum atau apa pun, dia malah masih berada di kantor. Duduk merenung di ruangannya, yang bahkan pintunya terbuka sangat lebar.
Lagi Hardi hanya bertopang dahu, bahkan surat perceraian itu terbuka lebar di atas mejanya. Pikirannya melalang buana entah ke mana. Andaikan… anadaikan Kinan menghadiri sidang perceraian itu, Hardi akan mengusahakan berbagai cara agar bisa mediasi dengan istrinya. Agar setidaknya dia bisa berjuang dan mempertahankan pernikahannya. Dia ingin mencoba menerima apa yang telah dilakukan Kinan terhadap bayinya, dan dia juga ingin memperbaiki kesalahan yang bahkan sudah sering kali diperbuatnya. Hardi kini menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia benar-benar tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang.