Malam semakin larut, terdengar lolongan panjang penjaga malam dari balik rumah sederhana tersebut, rasa dingin makin lama makin menusuk, sementara mama duduk di perapian tua dan membakar beberapa kayu bakar untuk menghangatkan ruangan dan lantai di ruangan tersebut.
Mereka berempat duduk saling berhadapan di meja makan yang berbentuk segi empat.. terdapat banyak sekali hidangan hangat, dari daging hingga sayuran, asap mengempul dari balik makanan tersebut, wewangian yang menghampiri indera penciuman membuat air liur mu mengumpul di dalam mulut. Semua memegang sumpit masing-masing, tidak sabar untuk mencicipi hidangan tersebut
" Silahkan makan" Kata pembuka dari mama, yang membuat para sumpit bergerak kearah sasaran masing-masing
" Terimakasih " Jawab Luhan sebelum mencamplok makanan dengan sumpit nya
Xian-xian mengambil sumpit nya dan mulai menggerakan sumpit nya kea rah daging panggang di sana.