Langit sudah terlihat semakin gelap. Daffin melepaskan pelukannya dan kembali menyalakan mesin mobilnya.
"Sayang, kita pulang sekarang!" Ucap Daffin, dia mengecup puncak kepala Sinta dan kembali fokus untuk menyetir.
Sinta menyandarkan kepalanya di bahu Daffin dan memeluk lengan Daffin dengan erat.
Sejak melihat Laura yang tepat didepan matanya begitu berani ingin mengganggu Daffin membuat Sinta merasa sangat ketakutan. Dia takut Daffin diambil olehnya.
Jadi Sinta memiliki sebuah tekad untuk melakukan apapun agar Daffin tidak diambil oleh siapa pun.
Drrrtt … ddrrtt …
Ponsel Daffin pun berbunyi dan itu nomor yang tidak di kenal.
Daffin mengambil ponselnya yang berada di saku celananya.
Menekan tombol 'ok' Daffin pun langsung menjawab, "halo!"
"Halo daff! Sialan kamu kemana saja?! Sudah kembali tapi kamu tidak memberi kabar padaku sama sekali!" Teriak seorang pria yang ternyata adalah teman kuliah Daffin sebelum dia pergi ke Rusia.