Keesokan paginya,
Di dapur Dina bercerita tentang wanita yang dirawat nenek Robiah itu ke ibu Ros, tapi ibu Ros sangat sibuk
Dia tidak fokus tidak mendengarkan cerita Dina,
jadi tidak menanggapi cerita Dina. Padahal itu cerita Dina sangat penting, ibu Ros mengenal wanita itu.
"Kata nenek... sepertinya wanita itu bukan dari kalangan orang biasa. Sekalipun dia kelihatan kurang waras dan kurang makan. Sekalipun sudah tua, orang itu masih kelihatan sangat cantik, badannya tinggi dan berkulit putih, hidungnya mancung, terus rambutnya pirang asli. Seperti nya dia blasteran. Kasihan banget...kayaknya dia habis di siksa...!"
"Kali aja di masa mudanya, dia itu artis terkenal... mungkin dia stress gara-gara miskin...kalau betulan dia artis zaman dulu... mungkin ibu Ros ingat dia...ibu Ros...aihh...kok ibu Ros ngga ada....Ahh...jadi dari tadi aku ngomong sendiri!"
Dina asyik berceloteh, ibu Ros, orang yang di ajak ngobrol tidak ada di tempatnya.
Dina menghentakkan kaki, kesal.