"Hallo semua," sapa Fahri pada warga komplek yang duduk di tepi kolam.
"Waaahh, lama tidak kelihatan, Fahri. ke mana saja?" dr. Anto ayah Nina mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Fahri.
"Sibuk bekerja, Mas. Maklum sudah punya istri, jadi harus lebih giat meski harus pergi pagi, pulang pagi." Fahri tertawa pelan.
"Kasian Safitri dong, ditinggal terus," goda Mila, ibu Nina istri dr.Anto
"Dia mengerti kok, iyakan, Sayang?" Fahri mentoel dagu Safitri dengan ujung jari telunjuknya.
Wajah Safitri memerah.
"Mah, ntal kalo udah becal, Nina mau dong kaya tante Safitli, "kata Nina polos.
"Eeh ... apanya yang mau kaya tante Safitri?" Tanya mamahnya.
"Mo, puna cuami ganteng kaya Om Fahli. Om Fahli ganteng, Papah kalah ganteng," cerocosnya polos.
"Oh my God! Anakku sudah tahu pria ganteng ... ckckckck.... "
dr.Anto geleng-geleng kepala membuat semua jadi tertawa.
Fahri menurunkan Nina dari gendongannya.