Amarah di wajah Qi Mohan belum sirna. Kedengarannya pria tua di hadapanku ini sangat tidak menyukai Keluarga Qi-ku. Tampaknya mereka memang mengenal saat muda! Mungkin saja kakekku benar-benar hampir merebut istrinya, yang mana mungkin adalah wanita tua di depanku? Batinnya.
"Apa pria tua ini yang merebutmu dari sisi kakekku? Dia perebut wanita orang, kan?" tanya Qi Mohan dengan sangat blak-blakan seperti orang dewasa yang bodoh. Ia tidak memikirkan apa yang harus ia katakan dan tidak ramah sedikit pun. Mungkin karena kesal dengan Kakek Bo, jadi ia sengaja melakukannya.
Perkataan Qi Mohan menyebabkan mata Kakek Bo hampir merosot keluar karena terbelalak lebar. Sebaliknya, Nenek Bo justru tertawa memandang Qi Mohan, "Benar, kalau bukan karena dia yang mengacaukan di tengah, mungkin kamu sekarang adalah cucuku."