Bo Jingchuan menyeringai, "Apakah kamu tidak takut kelak aku langsung menendangmu keluar dari perusahaan?"
"Kak!" teriak Bo Jingchuan. Bagaimanapun juga, dia adalah kakakku, apa dia bisa benar-benar membuatku kelaparan? Batinnya.
"Kamu masih memiliki dua paman," jawab Bo Jingchuan.
Bo Jingxing terdiam beberapa saat, lalu membalas, "...Lalu, kamu juga tidak bisa diam-diam langsung pulang ke rumah begitu!"
"Aku baru saja membuat akta nikah dengan Fanxing," ungkap Bo Jingchuan.
"....Gila!!!"
"Malam nanti, pulanglah ke rumah untuk makan malam," balas Bo Jingchuan.
"Kalau begitu, nanti kamu harus membantuku menghentikan ibu dan ayah. Kalau tidak, aku akan dipukul sampai mati. Saat aku menjadi hantu pun, aku tidak akan melepaskanmu!" ancam Bo Jingxing.
"Atau, aku membantu mereka lebih dulu untuk membereskan dirimu ini," balas Bo Jingchuan.
Telepon itu langsung tertutup.