Saat larut malam, Shen Fanxing berbaring di kasur dan telah melunak menjadi semangkuk air. Bo Jingchuan pun keluar dari kamar mandi dengan jubah mandinya yang lebih menawan membalut tubuhnya. Ia melihat Shen Fanxing yang tergeletak lemas di kasur dengan wajahnya yang masih memerah karena hawa nafsunya. Meskipun wanita itu tampak lemas, masih terlihat kepuasan di antara alisnya yang hangat dan lembut yang benar-benar memikat orang. Terlebih ketika mengetahui wanita itu memiliki penampilan yang dingin dan kuat sehari-harinya. Kontras seperti ini semakin membuat orang tidak bisa membendungnya.