Mata Shen Qianrou tampak selembut sutra, sementara aroma parfumnya saat ini tidak diragukan lagi sudah menjadi semacam senyawa katalis
"Kak Heng…" panggil Shen Qianrou sekali lagi dengan menggoda. Kemudian ia berjinjit dan menempelkan bibir merahnya pada bibir Su Heng. Sepasang tangan lembutnya semakin terampil melepaskan ikat pinggang pria itu, lalu menyelaminya bak seekor ikan.
Napas Su Heng tiba-tiba tercekik. Shen Qianrou menjulurkan ujung lidahnya dan menjilat bibir Su Heng dengan leluasa. Kemudian, ia mendesah, menggoyangkan tubuhnya, dan menggesekkannya ke tubuh pria itu. Pada akhirnya, ketegangan sesaat yang terjadi di tubuh Su Heng kini benar-benar rileks. Sekujur tubuhnya yang dipeluk Shen Qianrou memanas, lalu ia memeluk pinggang ramping dan lembut kekasihnya itu.
"Kak Heng…"