"Tapi …"
Pria itu tiba-tiba mendekat, hingga wajahnya yang tampan terlihat amat jelas di depan mata Qiao Mianmian. Jari-jari Mo Yesi yang ramping dan panjang mencubit dagu Qiao Mianmian, lalu bibir merahnya yang tipis menempel di sudut bibir Qiao Mianmian. Mo Yesi berkata dengan suara rendah, "Istriku begitu cantik, mengapa aku harus merendah? Di mataku, istriku adalah wanita paling cantik di dunia ini. Aku tidak sabar membiarkan semua orang di seluruh dunia tahu tentang ini, mengapa aku harus merendah? Sayang, aku sedikitpun tidak ingin merendah."
Jika bukan karena Qiao Mianmian tidak ingin membuka hubungan mereka sekarang, Mo Yesi sudah sejak awal akan mengumumkan ke seluruh dunia bahwa mereka sudah menikah.
Wajah Qiao Mianmian memanas karenanya. "Mo Yesi ..."