Xu Weilai menyeka sudut matanya, tetapi air matanya mengalir lebih deras. Ia terus menyekanya. Sayangnya semakin diseka, air mata yang keluar malah semakin banyak. Pada akhirnya, ia menyerah dan membiarkannya mengalir.
Xu Weilai pun angkat kaki dan berjalan ke ruang kerja. Ia menghampiri lemari anggur, membukanya, dan mengeluarkan sebotol anggur mahal yang telah dikumpulkan Gu Yu. Ia mengeluarkan semua anggur itu. Setelah menemukan alat pembuka anggur, ia membuka setiap botolnya.
Xu Weilai sudah lama tidak minum anggur demi pemulihan fisik. Namun dengan rasa sedih pada hatinya sekarang, ia jadi ingin minum anggur itu sedikit agar bisa tidur malam ini.
Sebotol anggur itu memiliki kualitas yang bagus dengan rasa yang manis. Xu Weilai menyesap satu demi satu tegukan. Ia memegang botol anggur sambil bersandar di sofa.