Di mata itu, seolah-olah ada arus yang mengalir tiada hentinya. Ketika melihatnya, Xu Weilai seakan-akan tersedot masuk dan tidak dapat melepaskan diri.
Suara lelaki itu kering dan serak. Dengan sedikit kegembiraan, bibir tipisnya terangkat dan kemudian mengucapkan satu demi satu kata, "Xu Weilai, katakan lagi."
Xu Weilai rasanya ingin kabur tapi tidak bisa. Pipinya tidak bisa menahan rona merah yang muncul. Saat ini wajahnya seperti apel. Bulu matanya yang panjang dan keriting tidak bisa menahan rasa gemetar dan kemudian menjawab dengan sedikit kesal, "Lupakan saja jika kau tidak mendengarnya!"
Xu Weilai memalingkan wajah, mencoba melepaskan wajahnya dari ujung jari Gu Yu. Akan tetapi, tangan lelaki itu terasa dialiri tenaga yang kuat untuk menahan wajahnya. Ia bahkan seketika membungkuk.
Wajah tampan Gu Yu pun tiba-tiba mendekat di depan Xu Weilai dan pandangan mereka berdua sejajar. Di pupil mata masing-masing, muncul refleksi kecil satu sama lain.