1 bulan berlalu, sikap Rasti sedikit berubah, Rasti lebih menjadi pediam bahkan saat teman temannya mengajak menonton oppa oppa BTS, Rasti menolak ajakan mereka, hal yang sama terjadi pada Arick, Arick yang biasanya kumpul dengan teman temannya menjadi suka menyendiri, hal itu membuat Arya bingung.
><
Suatu akhir pekan, Wahyu jauh jauh datang ke rumah Rasti
"Ada apa Wahyu? Tumben sekali kamu kesini," Rasti
"Hm, aku mau ngajak kamu jalan, kamu mau?" Wahyu
"Hah? Jalan?" Rasti
"Iya, mumpung lagi hari minggu," Wahyu
"Kemana?" Rasti
"Kemana aja yang kamu mau," Wahyu
"Hm, ke mie setan Bu Nani gimana, pemandangannya kan indah disana, makanan disana juga murah," usul Rasti
"Boleh," Wahyu
"Kalo gitu aku bersiap ya, kamu mau nunggu didalam atau diluar," Rasti
"Diluar aja," Wahyu
"Baiklah, tunggu ya," Rasti
Rasti pergi,
"Ternyata benar, Rasti memang tidak seperti Juni, hatiku memang tepat memilih Rasti," bathin Wahyu.
><
15 menit kemudian, Rasti datang dengan dandanan yang biasa, kuncir satu dan celana panjang serta baju kaos putih dan jaket EXOnya, tanpa make up apapun dimata Wahyu, Rasti sudah sangat cantik,
"Ayo," Rasti
"Iya, ayo," Wahyu
Mereka pun pergi dengan motor scoopy hitam Wahyu.
><
Saat sampai tempat tujuan, Rasti dan Wahyu beruntung karena terdapat dua kursi kosong di tempat pemandang yang indah, mereka pun memesan makanan,
"Kamu mau makan apa Ras? Aku yang teraktir," Wahyu
"Hm, aku mau mie iblis spesial level 3, salad manis, sosis bakar dan minumannya green tea latte dingin," Rasti
"Aku juga sama sepertimu deh," Wahyu
.
15 menit kemudian, semua pesenan mereka sudah tiba,
"Wah ini terlihat lezat," Rasti
"Ayo kita selfie," Wahyu
"Boleh, tapi aku yang foto," Rasti
"Nih, hpku pakek," Wahyu
Mereka mulai berselfie ria, setelah puas,
"Selamat makan," Rasti
Rasti dan Wahyu mulai makan bersama.
.
Selesai makan dan membayar makanan mereka, Rasti dan Wahyu memutuskan pergi ke taman,
"Wah ini indah sekali," Rasti
"Kamu seperti tidak pernah keluar saja," Wahyu
"Aku kan memang tak pernah keluar, aku kan gak bisa naik motor," Rasti
"Oh ya aku lupa. Ras, apa kamu mau hidup bebas seperti ini?" Wahyu
"Iya," Rasti
"Apa kamu mau jadi pacarku?" Wahyu
"Apa? Apa maksudmu Wahyu?" Rasti
"Aku ingin jadi pacarmu Ras, dari kelas X aku sudah memperhatiin dirimu, aku sebelumnya takut padamu, lama kelamaan aku semakin berani mendekatimu," Wahyu
"Wahyu, maafkan aku, aku tidak bisa menerimamu," Rasti
"Apa ini karena Arya?" Wahyu
"Ng-ngak, aku mau fokus belajar saja saat ini, masalah pacar pacaran mungkin nanti setelah lulus, kamu juga sebaiknya banyak belajar supaya menjadi yang terbaik, kamu tau sendirikan, aku hanya akan memilih yang terbaik dari yang baik," Rasti
"Begitukah? Tapi kamu masih memperbolehkan aku untuk dekat denganmu seperti ini," Wahyu
"Hn iya," Rasti
Wahyu memeluk Rasti,
"Terima kasih," Wahyu
"Hyu, lepasin, nanti ada yang liat," Rasti
Wahyu melepaskan pelukannya,
"Maaf aku lupa," Wahyu
"Hari udah makin sore, ayo kita pulang," Rasti
"Iya ayo," Wahyu
Wahyu dan Rasti pergi.
><
Kebesokannya, saat Rasti masuk sekolah dan mendapat pandangan buruk dari teman temannya, saat Rasti duduk di tempat duduknya,
"Ras, kamu bilang kemarin sibuk, tapi kenapa bisa jalan sama Wahyu," Arya
"Aku sibuk pagi sampai siang, sedangkan Wahyu datang sore hari, jadi aku iyain aja ajakan dia," Rasti
"Kenapa kamu gak bilang? Aku kan jadi tidak bisa jalan sama kamu, udah ah aku mau ke kantin," Arya
Arya pergi,
"Yah kenapa dia pergi begitu saja," Rasti
Saat Rasti yang seorang sekretaris kelas sedang mengabsen, Rasti dititipkan surat ijin tidak masuk dari Wahyu,
"Oh, aku ngerti, Warani dan Artini kan suka sama Wahyu, si Juni juga, tapi Arya kenapa marah ya," Rasti.
.
Saat istirahat tiba, Rasti menahan Arya agar duduk ditempat.
"Arya tunggu," Rasti
"Apa? Aku mau ke warung nih," Arya
"Masalah kemarin, maaf, aku lupa kasih tau kamu," Rasti
"Ah lupakan saja," Arya
"Tapi kamu marah sama aku kan," Rasti
"Tidak, aku tidak marah pada siapapun," Arya
Rasti menangis dan membuat Arya khawatir,
"Rasti kenapa kamu nangis?" Arya
"Kamu judes sama aku, hanya gara gara Wahyu, semua musuhin aku," Rasti
"Baiklah, maafkan aku, aku hanya kebawa emosi," Arya
"Hiks hiks," Rasti
"Sudah sudah, jangan nangis lagi, kita sebaiknya ke kantin, aku traktir es mochi deh," Arya
"2 ya," Rasti
"Ya semuanya terserah kamu, tapi jangan nangis lagi ya," Arya
Rasti mengangguk, Arya dan Rasti pun pergi.
><
Hari pun berlanjut seperti biasa, Rasti dan Arya kembali berbaikan seperti biasa, hubungan dengan teman temannya juga kembali baik, hingga suatu hari saat Rasti sudah selesai extra, Nanda menghentikan Rasti saat Rasti akan pergi,
"Ras," Nanda
"Apa?" Rasti
"Kamu udah denger kalo aku udah putus," Nanda
"Belum dan aku ngak peduli," Rasti
"Aku sedang serius Ras," Nanda
"Aku juga serius, kenapa emangnya? Cepatlah bicara, aku mau pulang," Rasti
"Aku- aku-" Nanda
"Kau apa? Udahlah, kau menyingkir dari jalanku," Rasti
Nanda menghalangi jalan Rasti saat Rasti akan keluar kelas,
"Jadilah pacarku," ujar Nanda dengan tempo sangat cepat
"Hah? Kamu bilang apa sik?" Rasti
"Aku mau kamu jadi pacarku," Nanda
"Anak ips sepertimu itu gak mungkin mau sama aku, lagipula aku ngak menyukaimu," Rasti
"Tapi aku menyukaimu Ras, jadilah pacarku, aku bersungguh sungguh," Nanda
"Ngak, aku ngak mau, menyingkir dari jalanku," Rasti
"Jika kamu ngak menerimaku, aku akan membuat si Arya di drop out dari sekolah ini, kamu tau sendiri aku penguasa disini," Nanda
"Nanda, kamu berlebihan, jangan bawa orang lain dong, lagipula aku tau kau pasti hanya mempermainkanku, kamu mungkin hanya menjadikanku bahan taruhan saja," Rasti
"Aku sudah kaya, untuk apalagi aku ikut taruhan, dan taruhan bukan levelku, aku serius Ras, dari kelas X aku sudah menyukaimu, aku bergonta ganti pacar agar bisa melupakanmu, tapi ternyata ngak, saat si Arya datang, kalian sangat dekat dan aku cemburu, berikan aku kesempatan untuk membuatmu mencintaiku Rasti," Nanda
"Apa Nanda bisa dipercaya ya?" Bathin Rasti
"Baiklah, aku mau jadi pacarmu," Rasti
"Benarkah?" Nanda
Rasti mengangguk,
Nanda lalu memeluk Rasti lalu mencium bibir Rasti, setelah Nanda melepaskan ciumannya,
"Sekarang kamu pacarku, jadi kamu jangan dekat dekat sama cowok manapun," Nanda
"Terkecuali Arya, dia sangat baik padaku, aku gak mungkin menjauhinya," Rasti
"Tidak terkecuali, aku gak mau pacarku dekat dekat sama cowok manapun, kamu mengerti?" Nanda
Rasti mengangguk,
"Sudahlah ayo kita pergi, aku akan mengantarmu pulang," Nanda
Rasti dan Nanda pergi, mereka pergi kekelas Rasti untuk mengambil tasnya yang ketinggalan,
"Ras, kamu udah selesai extra? Aku antar pulang ya," Arya
"Ar-Arya-" Rasti
"Rasti akan pulang bersamaku," ujar Nanda yang masuk ke kelas Rasti
"Kenapa? Aku yang biasa mengantarnya pulang," Arya
"Karena aku pacarnya sekarang, jadi kau jangan dekati Rasti, dia milikku sekarang," Nanda
"Apa itu benar Ras?" Arya
Rasti mengangguk,
"Kau puaskan, sudahlah hari makin sore, Ras ayo kita pulang," Nanda
Mereka berdua pun pergi,
"Rasti pacaran dengan Nanda? Bagaimana bisa?" Arya.
><
Kebesokannya, satu kelas Rasti bahkan satu sekolah terkejut mendengar anak mipa yang kalem berpacaran dengan anak ips yang nakalnya sudah tingkat Dewa, teman teman Rasti mendekat ke bangku Rasti,
"Ras bagaimana bisa kamu pacaran sama Nanda?" Reni
"Iya ceritain dong," Warani
"Pertama Wahyu sekarang Nanda, bah pelet apa yang kamu pakai Ras," Artini
"Sembarangan kamu Ar, aku gak level pakek pelet ato susuk. Huh, aku juga gak tau, kemarin tiba tiba saja dia nembak aku saat selesai extra, aku malu tau, satu sekolah melihatiku," Rasti
"Ya iyalah kamu dilihatin, lihat body dong, kamu kan masih bigger, tapi bisa dapetin Nanda Rewputra, " Juni
"Berarti aku lebih cute dari kalian, hahaha kasihan deh. Tapi, aku gak nyaman sama Nanda, dia garang, aku takut jadinya," Rasti
Tiba tiba Nanda datang ke dalam kelas Rasti,
"Ras, nanti pas istirahat ke kantin timur ya, aku traktir," Nanda
Nanda mencium kedua pipi Rasti dan langsung semua disana bersorak kecuali Arick, Wahyu, dan yang terutama Arya,
"Aku pergi dulu, bye sayank," Nanda
Nanda pergi,
"Wah pertama kalinya aku nonton real drakor, OMG," Reni
"Aisss cie cie Ras," Arti
"Woyy kalian bikin aku malu," Rasti
"Merah pipimu sampai hahaha," Yanti
"Bahagia kan kalian huh," gerutu Rasti
Rasti pergi dari kelas,
"Rasti menolakku, tapi menerima Nanda," bathin Arick
"Rasti gak mungkin bohong soal dirinya mau fokus belajar, tapi sekarang Rasti berpacaran dengan Nanda, pasti ada yang membuatnya tertekan, kasihan Rasti," bathin Wahyu yang mencoba berfikiran positif
Sedangkan Arya sibuk dengan pemikirannya sendiri sambil memandang ponselnya.