"Pergilah Ramelson!! Tempatmu bukan lagi disini, aku.. aku .. tidak ingin melihat wajahmu". nada suara andine sudah bergetar, nafasnya naik turun dan terasa sesak. Andine tidak kuat bertahan lebih lama bersama dengan Ramel, andine tidak kuat menahan diri untuk tidak memeluk tubuh Ramel yang selalu membuat dirinya terasa nyaman dan aman.
Terimakasih karena masih setia membaca cerita author, doakan author ya semoga bisa membuat cerita lainnya yang membuat kalian merasa senang.. jangan lupa tinggalkan komen dan terimakasih yang sudah membuka bacaan ini dengan menggunakan koin..