"Kak Xinluo, di malam saat kamu pergi, Kak Yuchen dibebaskan dari markas militer…" Sorot mata Qiao Yinyin terlihat sedikit kosong, seolah dia sedang mengingat kembali apa yang terjadi saat itu. "Kak Mohan yang menjemputnya pulang, ada Meng Ze dan Lu Qi juga saat itu. Kemudian, aku dengar Kak Mohan mengungkit apa yang terjadi saat itu. Dia mengatakan saat itu tubuh Kak Yuchen penuh dengan luka dan memar, tapi dia tetap memaksa untuk…"
"Memaksa untuk apa?" Yue Xinluo yang mendengar setiap kata Qiao Yinyin dengan seksama itu merasa ada duri tajam yang menusuk jantungnya.
"Memaksa untuk…" Qiao Yinyin merasa sedikit tidak berani untuk bicara. Dia merasa keadaan Yue Xinluo saat ini tidak terlalu baik. Terlebih lagi, setelah mendengar tentang dua kepribadian yang dimiliki oleh Lu Yuchen, raut wajah wanita itu terus terlihat buruk. Wajahnya terlihat pucat, penuh dengan jejak air mata, dan pembuluh dari di pelipisnya juga terlihat menonjol.