Tang Xinluo terkejut dan refleks bangun dari posisinya. Tapi baru saja ingin turun dan lari dari ranjang, dia telah ditarik kembali ke atas kasur dan didekap dalam pelukan Lu Yuchen. Kaki dan tangan pria itu yang panjang membuatnya terkunci dalam pelukan dan sama sekali tidak bisa melarikan diri. Pria yang menyebalkan, tadi bilang tidak akan menyentuhku, sampai-sampai membuatku sedikit terharu, tapi akhirnya pagi-pagi malah begini, pikirnya.
"Hmm… Sayang, sudah bangun." Tiba-tiba terdengar suara malas seorang pria. Tidak terlihat Lu Yuchen yang biasanya dingin dan angkuh karena saat ini suasana hatinya terlihat sangat bagus. Dia kemudian meletakkan dagunya di atas bahu Tang Xinluo dan juga bernapas di telinganya.
Sayang? Siapa yang sayangnya?! Batin Tang Xinluo. Dia masih tidak ingin bicara dengan Lu Yuchen, tapi suaminya yang seperti ini benar-benar sangat aneh. Tidak hanya menyebutnya 'sayang', tapi juga menempel erat tidak seperti biasanya.