下載應用程式
85% Sewaktu Kamu Dewasa / Chapter 51: Jangan Pernah Muncul Dihadapanku Lagi Nanti

章節 51: Jangan Pernah Muncul Dihadapanku Lagi Nanti

編輯: Wave Literature

"Aku bilang tidak mau pergi, ya tidak mau! Kenapa juga aku harus menemanimu ke kantor? Aku tidak mau pergi!" seru Ji Xiaonian sambil menangis.

Setelah diperlakukan seperti demikian oleh Yu Shengjie, suasana hati Bai Yan sedang sangat buruk saat ini. Ditambah lagi gadis kecil ini lagi-lagi berulah di hadapannya, emosinya pun memuncak seketika. 

"Baik. Tidak apa jika kamu tidak ingin pergi. Namun, jangan pernah muncul dihadapanku lagi nanti!" kata Bai Yan dengan lantang.

Bang!

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu kamar Ji Xiaonian yang dibanting dengan keras oleh Bai Yan. Dia terlihat berjalan keluar dengan penuh amarah. 

Ji Xiaonian yang melihat hal itu lantas merasa terluka dan sedih karenanya. Belum lagi perkataan Bai Yan barusan yang mengancamnya agar tidak lagi menemui pria itu jika tidak menemaninya ke kantor, semakin membuat hatinya terluka semakin dalam.

Dia kenapa seperti itu terhadapku? Sebentar muncul, sebentar menghilang. Dia pikir aku tidak dapat hidup tanpa dirinya? Dia kira hidupku hanya berporos pada dirinya saja? Batin Ji Xiaonian. Tidak boleh bertemu dengannya, ya sudah! Dia pikir aku tidak bisa hidup tanpa dirinya? 

Meski tengah kesal, namun hatinya sungguh terasa perih dan terluka saat ini. Ji Xiaonian membaringkan tubuhnya ke ranjang dan menangis sejadi-jadinya. Dia menangis dengan begitu hebatnya sampai-sampai tidak menyadari kedatangan Yu Shengjie yang masuk ke kamarnya. Bahkan saat ini sepupunya itu sudah sampai di sebelah ranjangnya, dia belum juga menyadarinya.

"Nian Nian, sudah jangan menangis lagi. Kalau memang sudah tidak dapat memilikinya, relakan saja dia," kata Yu Shengjie dengan lembut.

Tadinya Yu Shengjie berada di lantai bawah ketika melihat Bai Yan dengan ekspresi marah menuruni tangga dan menuju keluar. Dia mengira-ngira, pria itu pasti baru saja dari kamar Ji Xiaonian untuk mengajaknya keluar dari rumah ini. Namun, sepertinya gadis itu menolak ajakannya sehingga membuatnya marah.

Melihat Bai Yan dan Ji Xiaonian bertengkar seperti ini, Yu Shengjie sama sekali tidak merasa senang. Padahal sebagai rival, seharusnya dia senang dengan keadaan ini. Namun, kini hatinya justru terasa tercabik-cabik melihat gadis yang disukai olehnya menangis dengan sedihnya seperti ini. Bahkan saat ini dia justru berharap agar pria itu dapat kembali dan berbaikan dengan gadis kecil di hadapannya. Dia sama sekali tidak ingin melihat Ji Xiaonian terlihat terluka seperti ini.

"Kak Shengjie, aku sangat membencinya. Aku sebelumnya belum pernah membenci orang sampai seperti ini. Tapi saat ini aku teramat sangat membencinya. Bagaimana mungkin dia terus-terusan melukai hatiku padahal dia tahu jelas aku sangat menyukainya?" ucap Ji Xiaonian dengan sesenggukan.

Ji Xiaonian segera bangkit berdiri dan berlari ke arah Yu Shengjie. Dia kembali menangis dengan begitu sedihnya sambil memeluk sepupunya itu. "Dia bilang kalau kelak aku tidak boleh muncul di hadapannya lagi. Bukankah itu artinya aku sudah tidak ada kemungkinan untuk bersamanya lagi? Kak Shengjie, aku benar-benar sedih saat ini. Hatiku telah hancur berkeping-keping rasanya."

Jelas-jelas kemarin malam masih baik-baik saja. Namun entah mengapa sesampainya di rumah, dia berubah menjadi orang yang sangat berbeda. Jelas-jelas dia kemarin berkata agar aku tidak terus-terusan mengekor padanya. Bukankah itu artinya harus menjaga jarak dengannya? Lalu kenapa hari ini malah memintaku untuk menemaninya ke kantor? Aku menolak ajakannya, tapi dia malah berkata agar aku jangan pernah muncul di hadapannya lagi. Sebenarnya apa maunya? Apa dia hanya mencari alasan saja untuk dapat menjauhiku? Sungguh-sungguh lelaki brengsek dan tidak punya hati! Sekelebat pikiran bermunculan di kepala Ji Xiaonian. Emosinya pun kini menjadi semakin tidak karuan.

Ji Xiaonian terus menangis dan suara tangisannya kini semakin kencang hingga memenuhi seisi kamar. Kini dia menganggap bahwa orang yang kini bersamanya adalah Bai Yan. Tangan mungilnya pun terlihat berusaha memukul tubuh pria itu. 

Yu Shengjie memeluk Ji Xiaonian dengan erat tanpa berkata apa-apa. Dia membiarkannya terus memukuli tubuhnya tanpa henti. Sesekali dia mengulurkan tangannya untuk menyeka air mata gadis itu.

Setelah Ji Xiaonian puas menangis, Yu Shengjie meraih wajahnya dan memandangnya lekat-lekat. "Masih banyak laki-laki baik di luar sana. Kamu begitu cantik seperti ini, apa kamu khawatir tidak akan ada yang menyayangimu nanti?"

"Sudah jangan menangis lagi. Aku akan membawamu jalan-jalan. Kemana saja kamu ingin pergi, aku akan menemanimu," kata Yu Shengjie lagi sambil mengelus lembut kepala Ji Xiaonian.

Yu Shengjie tahu jelas bahwa di hati Ji Xiaonian sama sekali tidak ada tempat bagi dirinya. Itu sebabnya, saat ini dia tidak dapat mengutarakan perasaannya begitu saja. Dia hanya dapat berharap, jika takdir berkehendak, suatu hari ini nanti gadis itu dapat menyadari bahwa di dunia ini masih ada dirinya yang sangat menyayanginya.

Dengan mata berkaca-kaca dan terlihat sembab, Ji Xiaonian menatap lurus ke arah Yu Shengjie. "Baiklah. Bagaimana kalau kita pergi main bungee jumping?

"Tidak masalah! Apa pun yang ingin kamu lakukan, aku pasti akan menemanimu," ujar Yu Shengjie sambil meraih jaket dan sepatu. Dia mengarahkan Ji Xiaonian untuk duduk di ranjang dan segera membantunya untuk mengenakan jaket dan sepatu.

Melihat Yu Shengjie yang sedang berjongkok memakaikan sepatu di hadapannya, Ji Xiaonian sangat berharap jika orang itu adalah Bai Yan. Namun, saat ini dia akhirnya benar-benar mengerti bahwa Bai Yan adalah seorang lelaki yang sulit untuk dijangkau olehnya. Kecuali, jika dia tidak lagi memperdulikan harga dirinya, kehormatannya dan bertebal muka untuk terus mengemis cinta pria itu.

Namun, kini Ji Xiaonian telah bertekad bahwa dia akan membuktik dirinya baik-baik saja walaupun tanpa Bai Yan di hidupnya. Dan sesuai dengan apa yang diinginkan pria itu, dia tidak akan pernah muncul lagi di hadapannya. Kata-kata itu terasa begitu menusuk dan melukai hatinya. Sebuah rasa sakit yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata apa pun juga.

Maka dari itu, kali ini Ji Xiaonian berniat untuk menyerah dan tidak lagi berharap akan cinta dari Bai Yan. Dia berulang kali mengingatkan pada dirinya bahwa masih banyak pria baik di luar sana yang akan menyayanginya. 

"Ayo berangkat!" Tiba-tiba terdengar suara Yu Shengjie memecahkan lamunan Ji Xiaonian. Dia terlihat berdiri dan berjalan keluar sambil menggandeng tangannya.

Sesampainya di bawah, Ji Xiaonian mengganjal perutnya dengan sarapan seadanya, lalu keduanya berjalan keluar bersama-sama.

Yu Shengjie telah berada di mobil sport milik Ji Chen. Kakak Ji Xiaonian itu memang sengaja meninggalkan kunci mobilnya pada dirinya agar dapat memakainya untuk membawa gadis itu jalan-jalan ketika bosan berada di rumah. Kali ini, akhirnya mobil sport itu memiliki kesempatan untuk keluar dari sarangnya.

***

JI Xiaonian dan Yu Shengjie berkeliling seharian penuh. Mereka bermain dan menghabiskan waktu sampai tidak terasa malam hari telah tiba.

Namun, Ji Xiaonian merasa masih ada yang mengganjal di hatinya. Ketika melewati sebuah bar, dia menghentikan langkahnya seketika.

Yu Shengjie yang melihat hal itu lantas menoleh dan bertanya pada Ji Xiaonian, "Kenapa? Mau masuk ke dalam?"

"Iya. Aku ingin minum alkohol malam ini. Orang-orang bilang, mabuk dapat melupakan banyak hal," jawab Ji Xiaonian sambil sibuk mengunyah setumpuk camilan yang ada di tangannya.

"Tetapi ketika sadar nanti, kamu masih tetap harus menghadapi kenyataan itu lagi," ucap Yu Shengjie sambil tertawa ringan.

"Aku tidak peduli. Kamu temani aku minum ya malam ini?" pinta Ji Xiaonian yang memelas.

Melihat ekspresi Ji Xiaonian yang terlihat menggemaskan, Yu Shengjie tidak punya pilihan lain selain menganggukkan kepala dan tersenyum padanya.

Keduanya terlebih dahulu meletakkan barang-barang bawaan mereka ke dalam mobil. Tepat ketika mereka hendak masuk ke dalam bar, tiba-tiba keluarlah seorang pria sambil berjalan dengan terhuyung-huyung.

Begitu melihat pria itu, Ji Xiaonian segera mengenalinya. Dia adalah Lu Yifei, namun pria itu bersikap seolah-olah tidak melihatnya dan berjalan dengan terhuyung-huyung melewatinya begitu saja. Dia pun dengan cepat menoleh ke arah Yu Shengjie dengan tatapan bertanya-tanya.

Yu Shengjie juga menatapnya dengan tatapan bingung, lalu berkata, "Mungkin dia mabuk, jadi tidak melihat kita."

Kemudian keduanya bergegas mengejar Lu Yifei yang masih berada tidak jauh dari tempat itu berjalan dengan sempoyongan.

"Yifei, ada apa denganmu?" tanya Ji Xiaonian khawatir.

Lu Yifei yang mendengar namanya disebut pun segera menoleh dan menatap dua orang yang saat ini berada di depannya. Seorang gadis dan seorang lelaki. Matanya tampak mengenali sosok gadis yang memanggilnya tadi.

"Oh! Xiaonian! Ada apa?" ucap Lu Yifei sambil tertawa.

Ji Xiaonian melihat mata Lu Yifei yang terlihat sembab dan merah, seperti orang yang habis menangis. Ditambah lagi bau alkohol yang sangat menyengat tercium dari tubuhnya, entah berapa banyak yang sudah dia tenggak.

Ji Xiaonian segera mendekati Lu Yifei dan memegang lengannya, dia pun bertanya dengan khawatir, "Kamu kenapa minum sebanyak ini? Kamu habis menangis? Apa kamu baik-baik saja?" 

Lu Yifei dengan sempoyongan memeluk tubuhnya dan melingkarkan tangannya di leher Ji Xiaonian. "Xiaonian, aku sedang patah hati. Bagaimana aku tidak menangis? Dia benar-benar orang brengsek. Bagaimana mungkin dia seperti ini terhadapku? Apa dengan memberiku uang, maka dia dapat mengurangi kesedihanku? Apa dengan memberiku uang maka dia dapat menyingkirkanku begitu saja?" ucapnya dengan suara lirih dan terkadang tidak jelas.

Lu Yifei melepaskan tangannya dari tubuh Ji Xiaonian dan berputar-putar di jalanan seperti orang gila, lalu berseru sambil menengadahkan kepalanya ke langit, "Aku tidak mau uang! Aku hanya menginginkan dirinya! Aku hanya ingin bersamanya seumur hidupku! Tapi mengapa dia seperti ini kepadaku? Kenapa?" 

Tidak lama kemudian, Lu Yifei tiba-tiba kehilangan keseimbangannya hingga terjatuh di tanah. Kepalanya terasa sangat pusing dan sambil menangis, dia mulai memuntahkan isi perutnya.


Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C51
    無法發佈。請再試一次
    • 翻譯品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄