下載應用程式
86.66% I Want To Hug You / Chapter 39: 39 - Ja-jangan lepaskan celana renangku! Part 1

章節 39: 39 - Ja-jangan lepaskan celana renangku! Part 1

Author : Hi, Readers apa kabarnya? Semoga Readers selalu aman dari virus Covid-19 dan virus ini segera selesai ya. Mohon maaf karena baru bisa update cerita "I want to hug you" ini. Kalian masih belum bosan dan tetap setia menunggu, kan? Jika iya, Author ucapkan terima kasih banyak atas dukungan dan kesetiaan kalian terhadap cerita ini.

Meskipun updatenya lama, kalian tidak usah khawatir, Author akan terus menulis sampai tamat! Sekali lagi terima kasih banyak untuk Readers yang masih mau membaca cerita yang masih banyak kekurangannya ini. Hehe... Well, tidak usah menunggu lebih lama lagi. Please calm and enjoy for reading ❤

****************************************

Sudah hampir seminggu Takeru tidak berada di Jepang. Kali ini pekerjaan Takeru berada di Hawaii. Dia sekarang berada di sebuah pantai Waikiki yang ada di pulau O'ahu, sebuah pulau yang terkenal di Hawaii. Pantai ini termasuk salah satu pantai terpopuler di dunia.

Pulau O'ahu merupakan pintu masuk utama menuju negara bagian Hawaii. Tak heran kalau pulau terbesar ketiga di kepulauan Hawaii sekaligus menjadi pulau yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Takeru sedang duduk santai di sebuah kursi panjang yang ada di pantai Waikiki. Pantai ini selalu sangat ramai dengan pengunjung.

Saat dia sedang menikmati suara angin dan aroma laut yang menghembus dari pantai Waikiki. Tiba-tiba HPnya berdering. Dilihatnya ada sebuah telepon masuk dari Kira, managernya. Sebagai managernya, Kira juga ikut pergi ke Hawaii bersama Takeru. Sekarang Kira sedang berbelanja.

Takeru : Ya, halo? Ah, Kira-san. Ya. Ah, apa kau sudah membeli oleh-oleh untuk keluargamu?

Aku, Takeru Saitama adalah aktor yang sangat terkenal.

Takeru : Eh? Tidak. Aku akan santai dengan caraku sendiri. Iya.

Berkat kemampuanku, aku bisa menyelesaikan syuting iklan di Hawaii lebih cepat. Dan aku memutuskan untuk bersantai di dua hari yang tersisa ini.

Takeru : Kalau begitu, kau santai juga ya, Kira-san. Iya! Sampai jumpa.

Takeru memutuskan teleponnya. Dia menyimpan teleponnya ke dalam saku jaketnya dan kembali menikmati suasana pantai yang tenang.

Takeru tersenyum saat melihat anak-anak sedang sibuk membuat istana dari pasir putih, ada juga yang sedang berenang, surfing, berjemur, dan bermain air.

Takeru : Ah, sudah lama sekali, aku tidak sesantai dan setenang ini. Rupanya mengamati semua orang yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing seperti ini juga tidaklah buruk.

Takeru sangat menikmati waktunya yang tersisa dengan nyaman. Tanpa di sengaja, dia melihat ada sepasang kekasih yang sedang berfoto bersama lalu saling tertawa bahagia dan kejar-kejaran di pantai. Tiba-tiba dia teringat dengan Shunta.

Takeru : Sepertinya mereka sepasang kekasih yang sedang liburan di sini ya? Chunta... Dia sedang apa ya sekarang?

Tiba-tiba wajahnya merona. Lalu langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat dan kuat ke kiri dan ke kanan.

Takeru : Tidak. Tidak. Jangan memikirkan dia untuk saat ini! Ini adalah waktuku yang sangat berharga dan langka. Kalau memikirkannya bisa-bisa malaikat sangean gila itu muncul disini! Benar! Aku harus menikmati waktuku yang tersisa ini sebelum balik ke Jepang.

Baru saja Takeru mau memejamkan matanya untuk menikmati deruan angin dan suara ombak, tiba-tiba dia mendengar ada suara Shunta dari kejauhan yang memanggil namanya.

Takeru : Suara ombaknya menenangkan hati. SEHARUSNYA SIH BEGITU!! TAPI....

Takeru bangkit dari sandaran kursinya lalu, dilihatnya Shunta sedang berlari dengan semangat dan cepat ke arahnya. Dia pun langsung melepaskan kacamata hitamnya lalu mengucek-ucek matanya.

Takeru : Ah, aku pasti sedang berhalusinasi sekarang! Hahaha (tertawa kaku)

Shunta : Takeru-san! Sayang! Aku sudah belikan jus tropical!

Sekarang Shunta sudah berdiri tepat dihadapannya sambil membawakan segelas minuman tropical blue ocean segar ditangannya. Senyuman Shunta begitu lebar.

Takeru seolah-olah membatu. Dia terpaku diam di tempat. Dia menangis dalam hati. Dia merasa waktu berharga dan langkanya itu hanyalah mimpi belaka. Ingin sekali dia menghilang sekarang juga bagaikan debu jika tertiup angin.

Takeru : (Meski disini pun, aku masih diikuti oleh malaikat penguntit yang mengerikan ini T_T)

Takeru : KE-NA-PA!

Shunta : Eh?

Takeru menekankan kata "kenapa" dengan satu persatu. Shunta kebingungan dan tidak mengerti dengan pertanyaan "kenapa" nya Takeru.

Akan tetapi, Shunta tidak mempermasalahkan itu, seolah-olah sekitarannya berkilauan dengan wajah malaikatnya yang polos itu, Shunta masih tersenyum cerah bak mentari dan matanya pun berbinar-binar berserta wajah yang berseri-seri.

Takeru merasa kesal dan terganggu dengan kehadiran Shunta, lalu mulai mengomel-omel dan protes.

Takeru : Bukan "eh", burhan! Kenapa kau bisa ada di sini, hah?! Di sini Hawaii, loh! Bukan Jepang! Bagaimana aku bisa tenang darimu, hah dasar penguntit!?

Shunta : Be-benaran cuma kebetulan kok. Hehe.. Lagian, tanpa diriku ini, aku jamin kau pasti akan rindu dan tidak akan bisa apa-apa, kan sayang? (masih berkilauan)

Takeru : Diam! Dan duduk! Kau mengganggu pemandanganku yang ada di depan sana! (marah)

Shunta pun langsung duduk di atas pasir putih tepat di sampingnya Takeru. Dia siap melayaninya bagaikan nyonya besar. Shunta memberikan minuman tropical blue ocean segar ke Takeru.

Takeru menerima minuman itu dengan senang hati, dan langsung meminumnya dengan santai, lalu dengan tenang bertanya sesuatu meskipun tatapan matanya Takeru masih menatap tajam ke arah Shunta.

Takeru : Terus katakan, kenapa kau ada disini? Kau tidak sedang mengikutiku, kan?!

Shunta : Tidak, aku kebetulan ada pemotretan disini (tersenyum)

Takeru : Kebetulan-kebetulan terus, kebetulannya terlalu banyak! (curiga)

Shunta : Hehehe... Jangan ketus begitu sayang. Lagian, bisa berbuat gaduh atau apapun itu tanpa ada yang mengenali kita enak juga, ya?

Takeru : Hmph. Ya, kita kan juga masih di tingkat nasional.

Takeru memberikan minumannya ke Shunta dan menyuruhnya pegang. Shunta memegang minuman itu, lalu meminumnya sedikit.

Shunta : Tapi, aku merasa senang. Sayang, bagaimana dengan minumannya? Apa kau suka?

Takeru : Hmm, lumayan sih. Ah! Jangan kau habiskan semuanya, ya!

Shunta : Iya, tenang saja. Aku hanya coba sedikit.

Lagian, kau kan tahu kalau aku gak begitu suka minuman manis seperti ini.

Takeru : Tidak terlalu manis juga, dan ada rasa asemnya sedikit tapi segar sih. Terus, kenapa kau senang?

Shunta : Ah, aku senang bisa kencan denganmu di pantai dan di bawah sinar mentari seperti ini, sayang. Hehe..

Takeru : Hah?! Ini bukan kencan, bodoh!

Shunta : Ah, benar juga ya. Hehe..

Takeru : Kalau mau kencan itu bukan di saat kerja begini tahu!

Shunta terkekeh. Meskipun Takeru berbicara ketus terhadapnya, tapi dia merasa senang karena dilihatnya wajah Takeru merona. Dia tahu, Takeru hanya malu dan tidak mau mengakui seperti biasanya.

Takeru mengambil minumannya lagi dari tangan Shunta, lalu sebelah tangannya lagi, dia megangi tangan Shunta dengan lembut.

Shunta tersentak kaget, dan langsung menatap ke arah Takeru, seketika wajahnya berseri-seri. Takeru tidak berani menatap Shunta. Dia melihat lurus ke arah depan, akan tetapi wajahnya memerah.

Shunta : Sayang... (mata berbinar-binar)

Takeru : Jangan menatapku begitu dan jangan berkomentar apapun! (malu)

Shunta : Iya! (senang)

Tiba-tiba terdengar seorang wanita berteriak senang. Shunta refleks menoleh ke belakang, dilihatnya ada sepasang suami istri yang sedang membeli aksesoris ke pedagang keliling pantai. (sepasang suami istri ini ternyata Tomo dan Miki yang pernah muncul di episode 1)

Miki : Uwaaah!! Tomo-kun, yang ini imut! Ayo kita beli yang samaan ya!

Tomo : Hah? Yang samaan itu norak!

Miki : Ayolah, lagian ini kan bisa sebagai kenang-kenangan bulan madu kita!

Tomo : Be-begitu ya. Baiklah...

Takeru melihat Shunta yang dari tadi melihat ke arah belakang, dan dia pun ikut melihat ke arah belakang. Dia melihat Shunta sedang memerhatikan sepasang suami istri yang sedang membeli sesuatu ke pedagang keliling pantai itu pun merasa penasaran.

Takeru : Ada apa, Chunta?

Shunta : Ah, sayang, tunggu sebentar di sini ya, aku mau melihat itu.

Takeru : Ng? Ya.

Shunta berdiri. Takeru yang tidak tertarik pun hanya membiarkan Shunta pergi, dia mengocok-ngocok minumannya lalu meminumnya. Shunta pergi ke arah tempat pedagang keliling pantai itu, lalu membeli sesuatu.

****************************************

Ternyata tidak hanya Takeru dan Shunta saja yang berada di Hawaii, melainkan Chihiro Ayagi, Ryo Narumiya dan Reiko juga berada di Hawaii.

Chihiro sedang menemani seekor anjing toy poodle (jantan, berumur 2 tahun) yang bernama "Maron" berjalan-jalan dipinggiran pantai karena disuruh oleh Reiko.

(Bagi Readers yang lupa, Reiko dan Maron pernah muncul di episode 19, sedangkan Ryo ada muncul di episode 25 dan 35 ya. Kalau Chihiro, kalian sudah tahu lah, dia adalah saingan nya Shunta yang hampir merusak hubungan Shunta dan Takeru XD)

Maron : Guk!

Maron sedang menganiaya seekor kepiting berukuran kecil yang sedang melewati tepat di hadapannya.

Sewaktu dia menggonggong sekali ke arah kepiting itu, akan tetapi karena tidak ada respon dari kepiting itu. Maron langsung menginjak kepiting itu dengan kakinya.

Chihiro yang melihat Maron sedang menginjak kepiting kecil itu, sehingga kepiting itu tidak bisa bergerak dan tidak berdaya langsung memarahi Maron.

Chihiro : Hei, jangan menyiksanya begitu! Kalau kau makan yang aneh-aneh, nanti Reiko-san akan memarahiku.

Maron sangat tidak menyukai Chihiro. Dia yang merasa kesenangannya untuk menyiksa kepiting kecil itu telah diganggu oleh Chihiro langsung menatapnya tajam lalu menggigit kakinya Chihiro.

Maron : Grrrrr...

Chihiro merintih kesakitan, dia menggoyang-goyangkan kakinya dengan cepat dan keras ke kiri dan ke kanan, supaya Maron mau melepaskan kakinya itu.

Chihiro : Aduh! Hentikan, anjing bodoh!

Maron : Grrrr...

Chihiro menghembuskan nafas berat, dia pasrah dan membiarkan kakinya digigit oleh Maron karena jika dia memberontak lebih lama lagi, maka Maron semakin tidak mau melepaskannya.

Chihiro : Sial! Kenapa aku harus jalan-jalan bareng dengan seekor anjing di Hawaii?!

Tiba-tiba Chihiro teringat dengan permintaan Reiko kepadanya tadi pagi.

"Aku pergi belanja dulu ya, mungkin nanti sore sekitar jam 5-an baru balik. Tolong jaga Maron sebentar ya, Chi-kun"

Setiap kali dia mengingat perkataan Reiko, dia langsung merasa kesal. Dia menghembuskan nafas berat sekali lagi lalu bergumam sendirian.

Chihiro : Aku ke sini untuk menebus kesalahanku sih, tapi menjadi pengjilat itu tetaplah susah.

Maron : Grrrr...

Chihiro : Tapi berapa orang lagi yang harus aku minta ya?

Chihiro pun tenggelam ke dalam pikirannya. Dia berpikir dengan cukup keras dan tidak menyadari ada seseorang yang tersesat dan dari tadi memanggil-manggil nama temannya itu. Seseorang itu ternyata adalah Ryo Narumiya.

Ryo : Daisuke! Mi-chan! Dimana kalian?!

Ryo terus berjalan ke depan, akan tetapi dia tidak melihat ke arah depan, dengan tidak sengaja menabrak Chihiro yang berdiri di depannya.

Es krim rasa coklat yang ada ditangannya pun langsung mengenai punggung Chihiro. Baju Chihiro pun langsung kotor terkena es krim yang meleleh itu.

Seketika lamunan Chihiro langsung buyar karena merasa ada sesuatu yang dingin mengenai punggungnya dan dia pun marah. Dia langsung berbalik badan dan menarik kerah baju Ryo sehingga Ryo terangkat ke atas.

Chihiro : Apaan kau, hah?!

-Bersambung-


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C39
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄