Takeru tidak sadarkan diri. Dia benar-benar mabuk berat. Dia terbangun di suatu tempat yang asing untuknya. Dia merasakan pusing dan sakit yang luar biasa pada kepalanya. Takeru membuka matanya perlahan-lahan dan menutupnya kembali. Dia masih belum sadar sepenuhnya. Rembulan cahaya menerangi ruangan lewat jendela kamar, jadi meskipun ruangannya sedikit gelap karena lampu kamar tidak dinyalakan, akan tetapi masih bisa melihat sekitar. Dia berusaha membuka matanya dan menggumpulkan kembali tenaga dan kesadarannya.
Takeru : (Kepalaku sakit...) Dimana ini? (bergumam dengan suara kecil)
Shunta : Dikamarku. Di apartemenku (mengambil gambar pose tidur Takeru dengan HP kamera)
Takeru : Kau...? (melirik sekilas ke arah Shunta dan berbicara dengan suara yang parau) -mengangkat satu tangan kiri ke atas dan memegang kepala- *masih berbaring di tempat tidur*
Shunta : Ya. Bagaimana perasaanmu? (menurunkan HP kebawah) Apa kau baik-baik saja? (duduk dipinggiran tempat tidur)
Takeru yang tersadar sepenuhnya langsung bangkit dari tempat tidur. Dia kaget. Dia melihat Shunta yang dari tadi duduk dipinggiran tempat tidur tidak menggenakan baju sedang memeluk sebuah bantal seolah-olah menutupi bagian dadanya. Akan tetapi dia merasa lega setelah dia melihat Shunta yang masih ada memakai celana.
Takeru : Kenapa aku ada di apartemenmu?!
Shunta : Gini loh, anda mabuk berat, jadi aku membawamu kesini, Takeru-san (sedang menjelaskan situasi)
Takeru : Mabuk? Aku? Aku tidak ingat. Dan kau memanggil nama kecilku "Takeru"?!
Shunta tersenyum senang, dia mengotak-atik HP nya. Dia tertawa melihat reaksi Takeru yang terlihat panik.
Shunta : Hehe.. Anda bilang padaku bahwa tak apa, seperti katamu, "Panggil aku dengan nama depan saja." Ini buktinya...
Shunta menunjukkan sebuah video rekaman dari HP nya. Di dalam video tersebut terlihat Takeru yang sudah mabuk berat. Shunta memberi sebuah pertanyaan yang membuktikan kalau dia boleh memanggil Takeru dengan nama kecilnya (nama depan).
-Video ON-
Shunta : Saitama-san, begini, bolehkah saya memanggilmu Takeru-san?
Takeru : Hah?! Itu tidak murah. Kalau kau ingin memanggilku begitu, beri aku 1000 yen! (1000 yen = 130.000 rupiah *kira-kira*)
Shunta : Begitu, ya! Murah ya! Baiklah ini, 1000 yen! (menggeluarkan uang 1000 yen)
Takeru : Baiklah, kuizinkan! (mengambil uang tersebut) Kanzaki-kun? Hanya karena seorang aktor sepertimu mendapat peran utama... *glup glup* (meminum alkohol lagi) menjadi nomor satu *Pria Yang Ingin Kupeluk*, jangan sombong! Aku akan bla bla bla... (merancau tak karuan)
Shunta : Gimana, Takeru-san? (tersenyum lebar) Aku berhak untuk memanggil nama anda dengan 1000 yen. Hehe... (berbinar-binar) *senang*
Bagaikan tersambar petir di siang hari bolong. Takeru yang tidak bisa berkata apa-apa setelah melihat sebuah video yang ditunjukkan oleh Shunta di HP nya hanya bisa terdiam. Dalam hatinya dia berkata, "Gimana aku bisa mengatakan semua itu kepadanya?!"
Takeru : Haha... Ah, begitu ya. Baiklah... (pasrah) Sudah cukup, Kanzaki-kun. Matikan videonya... (tidak berani menatap ke arah Shunta) *merasa malu*
Setelah sekian lama, Takeru menyadari satu hal. Dilihatnya dirinya yang tidak menggenakan busana apapun, dia hanya diselimuti dengan selimut tipis yang hanya menutupi bagian bawahnya saja. Wajahnya memerah.
Takeru : (dengan ragu-ragu) Lah? D-dimana bajuku?! (memegang selimut)
Shunta : (tanpa ragu-ragu langsung menjawab) Ada di mesin cuci, aku menyucinya. Anda muntah setelah tiba di sini, Takeru-san. Lihatlah... (menunjukkan sebuah video rekaman lagi dari HP nya) *tersenyum senang*
Setelah melihat video itu, Takeru yang merasa malu langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Takeru : Sudah hentikan itu!! (malu)
Tiba-tiba Takeru menyadari ada sesuatu yang aneh dan ganjil, dia bertanya tanpa berpikir lebih panjang.
Takeru : Tunggu sebentar. Kenapa kau bisa merekam itu semua?!
Shunta : Eh?
Takeru : Apa yang ingin kau lakukan dengan rekaman itu?
Shunta : Oh, umm... Itu... (ragu-ragu) *tersipu malu*
Takeru tersenyum sinis saat melihat reaksi Shunta. Dia yang merasa terancam memikirkan berbagai macam cara, dalam hatinya dia berkata, "Meski masih mabuk, akulah yang memilih bertengkar dengannya. Kurasa ini wajar dan tidak heran jika dia mau membalasku. Jika media mendapat rekaman itu, maka aku akan tamat."
Takeru : (dengan bersikap cukup tenang) Untuk seseorang sepertimu yang memiliki wajah malaikat yang tidak berbahaya, itu cukup licik. Baiklah. Katakan, apa yang kau inginkan? Aku akan mendengarkan dan mengabulkannya!
Shunta : Eh? (tersentak) Yang kuinginkan?
Takeru : Jangan bodoh! Pasti ada sesuatu yang kau inginkan, kan?! Aku tidak berniat membiarkan karirku berakhir di sini. Sudah bilang saja, apa pun itu aku akan melakukan yang kau katakan!
Shunta merasa Takeru sedikit salah paham dengan apa yang dia lakukan. Awalnya dia yang tidak mempunyai niatan apa pun dalam pikirannya, akan tetapi karena sebuah dorongan kecil menjadi semakin besar muncul setelah mendengar apa yang dikatakan Takeru, dia merasa ini adalah sebuah kesempatan langka untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini.
Shunta : Apa pun... Itu?
Takeru : Ya.
Shunta : Benarkah? (memastikan)
Takeru : Ya!
Takeru merasakan ketegangan dan mencoba untuk menenangkan dirinya dengan menutup matanya. Dia terus berpikir apa yang diinginkan Shunta dari nya. Dengan pasrah Takeru mencoba menerimanya dengan lapang dada, dalam hati dia berkata, "Apa itu uang? Sebuah hubungan koneksi? Atau mungkin dia ingin menjatuhkan popularitasku?"
Dalam beberapa saat keheningan menyelimuti ruangan tersebut. Setelah Takeru menjawab, dia maupun Shunta tidak mengatakan apapun. Tiba-tiba Shunta memecahkan keheningan dengan mengatakan sesuatu yang mengejutkan.
Shunta : Tolong... (menelan ludah) Biarkan aku 'skidipapap sawadikap' (melakukan seks) denganmu (menatap Takeru dengan serius).
Takeru : (membuka matanya) Apa?
-Bersambung-
Shunta : Takeru-san ayo sawadikap denganku!!!!
Takeru : Tidaaakkkk!!
Author : (menutup mata - membuka mata - menutup mata lagi) *mengintip*
Takeru : AUTHOR BRENGS*K, TOLONG AKU!!
Shunta : Hehehe... 🤤😈
-Takeru kabur-
Author : Sudahlah, relakan dirimu Takeru!! :v Shunta, beri salam ke Readers kita!!
Shunta : Aku sudah gak tahan!! I-izinkan aku bersawadikap dengan Takeru-san!! (mengejar Takeru)
Author : 😑 Haaah... Di kepalanya hanya ada sawadikap saja. Ya sudahlah, gak baik menahannya juga ya? Let's cekidot episode berikutnya ya! 😁 Sampai jumpa...
Ps. Boleh dong author minta favorite, like dan komentarnya! Ditunggu 😊 *kabur sebelum di hajar Readers dan Takeru*