Dua jam sudah berlalu sejak sang mata-mata pergi, Diego masih duduk di sofa yang berada di apartemennya. Kedua manik hazelnya pun masih terus menatap foto rumah Massimo yang kini sudah tidak berbentuk lagi di atas meja.
Apa dan kenapa?
Itu adalah dua pertanyaan yang terus silih berganti singgah di kepala Diego saat ini. Diego masih tidak mengerti apa alasan Gina memilih kembali bersama seorang laki-laki yang sudah membuatnya hampir mati, rasa iri dan cemburu kini menguasai diri Diego. Memendam perasaannya selama bertahun-tahun untuk Gina benar-benar menyakiti Diego.
"Aku sudah berjuang mati-matian untuk keluarga Sanders sejauh ini, Gina. Aku tidak akan mungkin menyerah dan merelakanmu terus bersama laki-laki itu, sampai kapanpun aku akan berjuang untuk mendapatkanmu tiket emasku untuk meraih semua mimpi-mimpiku. Menjadi pewaris tunggal kekayaan keluarga Sanders."