Di dalam perjalanan pulang, Massimo menjadi lebih pendiam karena memikirkan perkataan Diego yang terus berputar dalam memori otaknya. Kepingan ingatan yang sebelumnya berantakan mulai menyatu dan membuat Massimo akhirnya sadar akan keputusan bodoh yang diambilnya tadi malam. Seketika wajahnya langsung pucat ketika berhasil mengingat pilihan yang diberikan Julian tadi malam.
"Tablet dan flashdisk yang kau ambil dari Julian Sanders tadi malam ada dimana, Martin?" tanya Massimo tiba-tiba.
Martin yang sedang menyentuh ujung bibirnya yang terasa sakit karena pukulan Massimo langsung tersentak. "A-ada di ruang kerja anda, Tuan."
"Kau dengar itu, Pablo? Cepat tambah kecepatan mobil, aku ingin segera sampai di rumah!"