"Untuk apa aku membalas pertanyaanmu kalau kamu juga tidak membalas pertanyaanku? kamu belum membalas pertanyaanku Nadia? Kenapa tadi kamu marah padaku, kemudian peduli padaku? apa yang terjadi padamu Nadia?" tanya Jonathan dengan tatapan penuh.
"Maafkan aku Jo, aku tidak ada maksud marah padamu. Sungguh aku tidak apa-apa." ucap Nadia seraya menggenggam tangan Jonathan. Nadia tidak ingin Jonathan tahu apa yang di pikirkannya dan yang akan di rencanakannya untuk balas dendam.
Jonathan mengambil nafas dalam, berusaha percaya penuh pada Nadia dan melupakan rasa kecewanya.
"Baiklah, aku memaafkanmu." ucap Jonathan dengan suara pelan tidak bisa marah pada Nadia dan juga tidak ingin memperpanjang masalah yang sudah terjadi.
"Terima kasih." ucap Nadia kemudian berdiam diri dengan menggenggam tangan Jonathan agar hati dan perasaannya tenang sampai pada waktunya tiba untuk balas dendam.
Tiba di rumah besar, Marcos membantu Jonathan duduk di kursi rodanya.