下載應用程式
24.44% HOT DADDY / Chapter 11: The Third Day I Know Alva (He Gave Me A Reason to Live)

章節 11: The Third Day I Know Alva (He Gave Me A Reason to Live)

"Alva,ya?"Oliv tersenyum ketika Bella menyebutkan nama itu. Tentu,hal itu membuat alis Bella terangkat dengan sempurna, "Wah,wah,kalo lo sampe senyum-senyum gitu,berarti Alva ganteng banget dong ya? Anjir,barokah banget idup lo ketemu bule ganteng? Sialan lo,Liv."

Oliv tertawa. Membuat mata Bella berbinar-binar.

"Liv, lo ketawa? Sialan! Gue pengen tahu Alva itu kayak gimana?! Dia udah bikin lo bisa ketawa kayak gini,pake pelet apaan coba? Gue aja yang udah berbulan-bulan rela jadi orang bego buat bikin lo ketawa,kagak pernah mempan broh!"

Oliv semakin tertawa melihat tingakah Bella dari layar laptopnya, "Ada juga gue yang pelet dia. Mana ada cowok seganteng itu deket sama gue,ya? Sayang aja,gue ga ada fotonya, nih, Bel. Ye kali baru kenal ngajak foto bareng,"

"Yeeee, lo dengerin ya. Bule tuh suka sama cewek agresif,tau. Nanti jadi liar,kalian berdua!"ucapan Bella membuat Oliv meringis, "Ngaco lo, anjir."

"Terus,terus,lo diajak kemana aja sama dia?"lanjut Bella membuat Oliv tersenyum mengingat hari ini.Alva begitu manis,dan dia menyukai itu.

Belum sempat Oliv menjawab pertanyaan Bella,ponsel gadis itu berdering,membuat Oliv segera memeriksa siapa yang mengiriminya pesan malam-malam.

"Liv,lo kesurupan? Ngapain senyum-senyum gitu?serem ih!"

Suara Bella menginterupsi Oliv,membuat gadis itu mendongak dan menatap ke arah Bella dengan mata yang berbinar-binar.

"Dia itu manis banget,tau nggak sih?"

❤❤❤❤❤

Oliv baru saja mengeluari ruangan tempat pertemuan para penerima beasiswa ketika merasakan jantungnya yang seakan loncar dari dadanya. Bagaimana tidak? Dia mendapati seorang pria yang ia kenal tengah bersandar di depan pintu ruangan,lengkap dengan pandangan kagum gadis-gadis yang jelas tertuju pada pria tampan itu.

Oliv tersenyum,"Aku tidak tahu kau punya urusan di sini?Masuklah,kami sudah selesai."

Alva tertawa,"Urusanku juga sudah selesai."

Pria itu menarik tangan Oliv,membuat gadis itu tampak melongo tidak percaya,"Eh,what?"

"Aku akan membawamu ke suatu tempat."

"Eh,sebentar!"Oliv kembali menghentikan langkah Alva dan berbalik ke salah satu temannya yang sama sama dari Indonesia,"Put,habis ini nggak ada acara lagi kan?"

Gadis bernama Putri itu menggelengkan kepalanya cepat cepat,seraya menatap Oliv penuh arti,"Liv!,Alva itu idola kampus loh! kok lo bisa?"

Ucapan Putri tidak dapat dilanjutkan karena Alva sudah menarik tangan Oliv untuk menjauhinya,"Oke,makasih,ya! kalo ada apa apa buhungin gue!"

"Alva!" Oliv mendengus ketika mereka sudah berada jauh dari putri dan murid murid beasiswa lainnya,"Aku kan sedang berbicara dengan temanku,kenapa kau menarikku!"

"Karena akan panjang ceritanya.Meskipun aku tidak tau apa yang dia bicarakan,tapi dia menyebut namaku,idol dan campuss.Kau mau dia menanyaimu dan membuatmu booming bahkan sebelum kau memulai pembelajaran disini?" jelas Alva membuat Oliv bergidik ngeri.Menjadi terkenal di kampus barunya adalah pilihan terakhir yang dapat oliv pilih.Well,dia hanya ingin hidup tenang.Bukan justru menjadi bahan pembicaraan orang orang.

"Nah,makanya,hindarilah berbicara dengan orang orang seperti mereka"

Oliv mencibir,"Dan menjadi seorang nerd yang tidak punya teman selain buku buku tebal?"

Well,sebenarnya,Oliv berencana untuk menjadi seperti itu.

"Seorang Alva Marteen akan jauh lebih menyenangkan daripada buku buku tebal."

Oliv tertawa,"Lalu aku akan jadi bahan pbicaraan juga pada akhirnya? kau lihat? Mereka menatapku seolah ingin membunuhku saat ini juga."

Gadis itu mendengus ketika menyadari pandangan gadis gadis tampak begitu tajam ke arahnya.Jelas saja,seorang Alva Marteen sedang berjalan dengan gadis antah berantah yang lebih cantik dari mereka.

Namun,Alva berpikir lain.

"Mereka iri melihat kecantikanmu.See?? Mereka butuh make up tebal untuk membuat diri mereka bersinar.Sedangkan kau?? Kau cukup memasang senyuman dan akan bersinar dengan sendirinya.

Wajah Oliv memerah.Gadis itu memukul kepala Alva kesal seraya mempercepat jalannya,membuat Alva tertawa dan berlari untuk merangkul pundak Oliv.

❤❤❤❤❤

"Oh. My. God."

Oliv tak dapat berhenti untuk berdecak kagum ketika pemandangan yang ada du sekitarnya adalah impiannya selama ini.Demi Tuhan.Bagi Oliv,Broadway Street hanya ada di dua tempat.Televisi dan mimpinya.Namun,bagaimana bisa dia menginjakkan kakinya di atas jalan impiannya itu?? Ha ... Bahkan,hanya untuk berjalan jalan selama 5jam penuh,Oliv akan tetap betah.

Oh,Oliv.Aku tidak tahu jika kakimu begitu panjang,"Alva mendengus seraya menyusulnya.Membuat gadis itu tertawa kecil.

"Jangan pernah meremehkan tubuh pendekku,Sir,"sahutnya seraya mengerling.Alva menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.

"Apa kau ingin nonton? Atau,belanja? Aku tahu tempat yang bagus disini,"tawar Alva seraya kembali memasukkan ponselnya ke saku.Pria itu baru saja membalas pesan pesan dari teman teman sepermainannya yang sedang kalang kabut mencari Alva.Jelas saja.Sudah dua hari Alva tidak memunculkan batang hidungnya di markas tempat mereka biasa berkumpul,atau di club malam favorit mereka.

"Aku hanya ingin jalan jalan sampai kakiku pegal"Oliv meringis,lagi lagi membuat Alva menggelengkan kepalanya dan tersenyum lebar.Gadis ini memang berbeda.Dia hanya butuh hal sederhana untuk tersenyum.

Mereka berjalan sepanjang jalan.Dan sepanjang jalan itu pula,Alva sudah kenyang hanya dengan menatap wajah bahagia Oliv.Ah,Alva iri dengan Oliv.Gadis itu tidak perlu minum alkohol untuk melupakan masalahnya.Dia hanya perlu diberi kebahagiaan,maka,yang ada di pikirannya hanyalah tentang bahagia.

'Jangan bermain main.'

Alva menghela nafas ketika ucapan sang ayah tiba tiba terngiang di pikirannya.Well,Jonathan benar benar memberondongnya kemarin malam.Meskipun Alva menghadapinya dengan tenang,tak bisa dipungkiri bahwa dalam hati,pria itu juga takut.Takut jika apa yang ayahnya takutkan menjadi kenyataan.

Alva memang hidup dalam didikan yang baik di bawah Jonathan.Namun sekali lagi,dia tidak bisa memungkiri bahwa tak semua sifat Jonathan harus bisa ia wakilkan.Yang Jonathan takutkan adalah Oliv,si gadis Asia yang tinggal di Asia memiliki kebiasaan dan cara pandang yang berbeda dengan pemuda New York pada umumnya.Jika sex bebas sudah menjadi makanan sehari hari di New York,maka hal itu tabu untuk dibicarakan di negara Oliv.Alva bisa mengartikan dengan jelas sikap Jonathan yang mewanti wanti dirinya kemarin.

Entahlah.Alva mungkin sudah gila.Disaat pertama ia bertemu Oliv,dia hanya berfikir bahwa Oliv menarik.Gadis itu tidak berselfie dan berlomba lomba mengupdate segalanya tentang New York seperti apa yang teman temannya lakukan.Gadis itu tidak tersenyum dan bercanda seperti apa yang mereka lakukan.Justru,gadis itu memilih untuk duduk di salah satu bangku taman,dan menangis.Ketika Alva hanya mencoba peduli dan menghiburnya,gadis itu justru menolak Alva mentah mentah.Serius,apakah orang Asia tidak suka bule?? Namun,pada hari itu juga,Alva mencoba untuk menggoda salah satu murid beasiswa lainnya dan gadis itu berteriak tepat di depannya.Dari situ,Alva menyimpulkan bahwa Oliv lah satu satunya orang yang kebal oleh pesonanya.

Alva memang tidak tahu apa yang akan ia lakukan ke depannya.Yang ia tahu,ia hanya harus melihat senyuman Oliv.Ia hanya harus menjadikan gadis itu sebagai kekasihnya.Alva tidak tahu sejak kapan kedua hal itu menjadi obsesinya.

"Oliv,McD,please?Aku lapar,"Alva mengelus perutnya,membuat Oliv mengangguk dan berjalan di sebelah Alva.Mereka memasuki McD yang memang sedang tidak jauh dari tempat mereka.

Alva menyuruh Oliv duduk di salah satu tempat kosong,sedangkan dirinya tampak berjalan untuk memesan makanan.

"Pesan apa?"tanya Alva seraya menoleh kw arah Oliv,yang dibalas Oliv dengan isyarat 'samakan saja denganmu'

Alva datang dengan dua paket big mac di tangannya.Setelah duduk,Alva berkata,"Makan yang banyal.Kalau masih lapar,aku akan pesankan lagi."

Kau ingin aku gendut?"Oliv tertawa membuat Alva mengangguk bersemangat,"Kau akan terlihat semakin seksi jika kau gendut,tahu?"

Oliv memutar bola matanya,"Mesum,tahu?"

Mereka tertawa akan banyak hal yang sedang mereka bicarakan.Baik hal penting maupun tidak.Dan mereka berdua begitu menikmati pembicaraan pembicaraan itu.

"Kau tahu? Temanku suka merasa malu jika aku menghabiskan makananku tanpa menyisakan apapun.Mereka suka menyindirku seperti ini,'wah,Alva!kau bahkan tidak perlu mencuci piringmu'!!"ucap Alva sambil memperagakan apa yang temannya lakukan.Membuat Oliv tertawa untuk yang kesekian kalinya.

"Hanya saja,ayahku selalu mengajarkanku untuk itu.Dia selalu berkata bahwa setiap makanan yang kita buang akan berarti banyak bagi orang lain.Take all you can eat,and eat all you can take."lanjut Alva,membuat Oliv berdecak kagum.

Gadis itu ingat bagaimana ayah Alva di pertemuan kemarin.Pria berbadan gembul itu memang terlihat sangat serius meskipun Oliv tidak memperhatikan keseluruhan acara.

"Wah,aku tidak tahu ayahmu begitu bijaksana!"Oliv terkekeh.Well,jika dilihat dari luarnya,pria gembul dengan rambut putihnya itu benar benar seperti sosok dosen killer yang membosankan.Tetapi,istilah 'Don't judge a book by its cover' memang masih berlaku,jika dilihat dari cerita Alva.

"Kau sudah tahu ayahku?"tanya Alva,Membuat Oliv mengangguk mantap.Dan serius,Alva sempat kaget karena gadis ini juga merupakan satu satunya gadis yang merasa biasa saja oleh pesona ayahnya.

"Aku akan memperkenalkanmu secara langsung dengannya,jika dia sudah kembali ke sini"ucap Alva membuat Oliv mengangkat alisnya,"Memangnya dia kemana?"

"Di California,biasa ,orang sibuk"balas Alva.Dalam hati,Oliv membenarkan,tentu saja,tidak mungkin seorang dosen dari universitas ternama di dunia akan bebas dari kata sibuk.

"Tapi kau tahu? Dia itu pria terbaik yang pernah aku kenal."Alva tersenyum,dan dari senyuman Alva,Oliv tahu bahwa pria ini begitu menyayangi ayahnya.

"Ibuku sudah meninggal.Jadi,ayahku lah yang memggantikan keberadaan ibuku.Dia menjadi ayah sekaligus ibu yang begitu hebat untukku."lanjut Alva,membuat senyuman Oliv melebar.Ah,Alva sungguh beruntung.

"Kalau begitu,kau harus menjadi ayah yang seperti dia nantinya."balas Oliv mbuat Alva terkekeh.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C11
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄