"Ma….. mama?"
"A… Arissa??"
Jacob dan Cristan yang sibuk bergulat di atas ring sangat terkejut dengan kedatangan Arissa
yang sama sekali tidak disangka-sangka tersebut.
Dengan cepat, Arissa langsung naik ke atas ring dan langsung menjewer salah satu telinga dari
kedua pria tersebut tanpa ampun serta membawa paksa mereka turun dari atas ring.
"Aw…aw… aduh… aduh… sakit, ma…ampunnnn, " protes Jacob tanpa daya sambil menahan sakit.
Nasib Cristan sama saja.
"Aw… aw… iya, Ris. Sorryyyyyyyyy…. Aw… aw… pelan-pelan….sakitttt!!!!, " rintih pemuda itu
Pasrah sambil berjalan mengikuti arah langkah kaki Arissa.
Tapi Arissa menulikan telinganya terhadap rintihan kedua pemuda tersebut dan segera
menyeret mereka keluar dari dalam gedung olahraga. Kejadian tersebut berlangsung dengan
sangat cepat sehingga sampai pintu masuk gedung tertutup dengan suara keras, semua
penonton yang masih tertegun dengan "penculikan paksa" dadakan tersebut, masih
terbengong-bengong heran.
Yuhuuuuuu...... ini author lagiiiii....
Maaf yaa... lagi musim PTS dan persiapan anak-anak lomba spelling bee jadi belum bisa update banyak-banyak...
minggu depan, saya bakal bayar utang deh... hiks.. hiks.. hiks...
Btw, ternyata diam-diam Jacob berharap banget ya kalau mamanya bisa pacaran sama Paman Jose, tapi kenyataan berkata lain...hmmmm...
Kalau di sini, ada yang berharap sama juga ga?
Ditunggu comment, review, dan vote power stone-nya yaa... love you all... muachh...
SPOILER ALERT!!
“Ini adalah salam perpisahan dariku dan Fashion Blast. Semoga kau semakin sukses di masa depan…” kata Robert sambil mengangkat gelas slokinya dan mengacungkannya ke atas sebagai tanda bersulang.
Arissa tersenyum tipis sambil ikut mengangkat gelas dan kemudian terdengar suara dentingan kaca beradu di udara.
“Kau juga…”
Arissa segera menegak isi gelas itu tanpa ragu-ragu. Sayangnya, ia tidak melihat kilatan cabul yang bersinar di mata Robert saat menghabiskan isi gelasnya.
…………………………………………………………..
Arissa hanya merasakan sebuah sensasi terbakar di kerongkongannya serta rasa kesat yang tajam di lidahnya saat minuman keras itu perlahan memasuki tubuhnya. Selama ini ia jarang sekali meminum minuman beralkohol yang sangat keras seperti tequila, wiskhey dan sebangsanya. Seumur-umur minuman beralkohol yang pernah ia minum hanyalah segelas wine yang ia minum bersama Cristan di Danau Bulan Sabit dulu. Setelahnya, tak pernah lagi.
Ia sendiri tak tahu batas toleransi tubuhnya terhadap minuman beralkohol sampai sejauh mana. Arissa hanya bisa menutup matanya erat-erat untuk menekan efek getir dan perasaan tak enak yang didapatnya setelah meminum wiskhey tadi. Selang beberapa menit, Arissa mulai merasa aneh. Pandangan ke depannya terlihat berputar-putar dan tubuhnya terasa limbung. Seluruh ruangan terasa bergoyang seperti ia sedang berada di dalam kapal laut.
Arissa mencoba untuk berdiri tegak, tapi rasanya sulit sekali.
Melihat kondisi Snow, Robert dengan sigap langsung menahan tubuhnya.
“Astaga! Kau tidak apa-apa?”
Wajahnya terlihat sangat cemas dan kuatir padahal di dalam hatinya, ia sedang tertawa terbahak- bahak dengan puas.
Malam ini, akan menjadi salah satu malam paling bersejarah baginya. Akhirnya ia memiliki kesempatan untuk “meniduri” Snow! Salah satu model tercantik Fashion Blast yang sudah diincarnya sejak sekian lama.
Robert lalu memanggil Lilith, pengawal pribadinya dan menyuruh wanita itu untuk memapah Snow ke salah satu kamar hotel yang sudah disediakan khusus olehnya untuk Snow.
Author POV:
OH NOOOO!!!! (Author tutup mata)