下載應用程式
97.29% My Teacher My Husband / Chapter 180: Ch. 180

章節 180: Ch. 180

"Apa mereka sudah tidur?" Sehun bertanya pada Lucas dan Xukun yang nampaknya akan kembali kerumah mereka.

Anggukan Sehun terima, dua remaja tanggung itu mendekat dengan wajah yang biasa-biasa saja. Entah mencoba biasa-biasa saja entah bagaimana, Sehun juga tidak terlalu yakin.

"Kami pamit pulang dulu, Dad." Ucap Lucas dengan badan yang sedikit membungkuk hormat. Mau bagaimanapun Sehun itu lebih tua dari mereka.

"Terima kasih untuk makan malamnya, hehe." Xukun terkekeh kecil di ujung kalimatnya. Mau bagaimanapun juga, masakan Sehun itu berkali lipat lebih enak jika dibandingkan dengan masakan yang mereka buat sendiri.

"Ah ya, satu lagi." Lucas melirik Xukun untuk memberi aba-aba. Setelah mendapat anggukan dari si lawan telepati. Lucas mulai menarik nafas panjang.

"Kau pasti bisa, fightiing."

Setelah mengatakan kata-kata penyemangat lengkap dengan gaya imut ala mereka, Lucas dan Xukun langsung saja berlari menuju pintu dan membanting keras saat mereka menutupnya.

"Sialan! Menggelikan!" Rutuk Xukun kesal. Apa itu tadi? Aegyeo? Terkutuk itu dengan semua istilahnya! Harga diri Xukun sebagai lelaki sejati baru saja runtuh seruntuh-runtuhnya!

**

Sehun tersenyum simpul, jangankan mereka yang melakukan. Sehun yang melihatnya saja geli setengah mati! Ya ampuun, itu suara Lucas asli suara pria.

Berat dan basah.

Tersadar dari lamunannya tentang dua pria yang baru saja menghancurkan fungsi matannya, Sehun harus mengatakan sesuatu pada Siwon dan Kris.

Mengambil ponselnya, Sehun mulai menghubungi si bapak negara yang pastinya saat ini tengah berada dalam atap yang sama dengan si Wu Yifan!

"Halo. Apa tak bisa kau besok saja menelfon? Ini sudah malam Oh Sehun."

Suara Siwon membuat Sehun tertawa kecil, kejam memang ayahnya ini. Tapi Sehun tetap saja menyayanginya.

"Dad, hentikan saja rencana kita." Suara Sehun terdengar lemah, tapi ya mau bagaimana lagi bukan?

"Hentikan? Apa maksudmu, Malin Kundang?!"

Siwon naik darah, mereka sudah hampir lima puluh persen dan apa katanya? Hentikan? Laknat sekali mulut tak berguna anaknya itu.

"Sudah hentikan saja, Jasper juga sudah pulang."

Hening untuk beberapa waktu. Sehun yakin jika Siwon sedang mencerna kata-katanya sekarang ini. Maklum saja, jika sudah tua memang seperti itu.

"Da-"

"APA KAU BILANG?! SUDAH PULANG? DAN KENAPA KAU BARU MENGATAKAN ITU SEKARANG?!"

Sehun kaget, menjauhkan ponselnya dari telinga. Sehun bisa merasakan jika saat ini telinga indahnya sedang berdengung parah. Sakit sekali, Ya Tuhan.

"Dia baru di rumah siang tadi. Dan aku baru bertemu dengannya sore ini." Jelas Sehun ala kadarnya. Pada kenyataannya juga memang seperti itu. Lalu? Apa yang salah?

Siwon menghela nafas dari seberang sana, Sehun jadi sedikit merasa bersalah. Sudah tua masih saja berteriak-teriak. Suka tidak ingat dengan pita suara yang sudah rapuh memang.

"Dan satu lagi, aku akan menikah dua minggu lagi."

"Menikah? Ooh, okey. Bai- APA KAU BILANG? MENIKAH, SIALAN?! SIAPA YANG AKAN KAU NIKAHI, BAJINGAN?! KAU MENGHAMILI ANAK ORANG?"

Sehun seratus persen yakin jika telinganya benar-benar sudah tuli saat ini. Apa respon ayahnya ini tidak bisa lebih baik dari ini? Apa dia terlalu bahagia?

"Aku tidak menghamili siapapun, tolong. Kurang ajar sekali mulutmu, Dad." Ujar Sehun tersinggung. Dia tidak sebajingan itu ngomong-ngomong. Dan lagi untuk apa dia menghamili anak orang? Ada waktu saja dia tidak.

"Jadi, siapa yang sudah kau hamili?"

Sehun berdecak kesal. Kenapa keras kepala sekali ayahnya ini? "Sudah aku katakan aku tidak menghamili siapapun!" Kesal Sehun.

"Maksudku siapa yang akan kau nikahi?"

"Irene." Sehun langsung saja menjawab tanpa basa-basi. Lambat laun ayahnya itu juga akan tau. Tak ada gunanya menutupi sekarang, percuma saja.

"Kau ingin reaksi seperti apa dariku?"

Sehun berpikir sebentar, reaksi seperti apa bagusnya ya? Hmmm. "Yang natural saja tak apa."

"MATI KAU DI TANGAN ANAK-ANAKMU, OH SEHUN! Jelaskan semuanya padaku besok!"

Sehun menghela nafas lelah, memang ada yang harus ia jelaskan besok. Pada Siwon dan juga pada Kris. Ah, Jiyeon juga karena mereka sepaket sekarang.

"Baik. Istirahatlah."

Mengangguk, Sehun tersenyum kecil. Mematikan sambungan telfon dan berjalan menuju dapur. Meneguk segela air sebelum ia mulai masuk kedalam ruang kerjanya. Percayalah, Sehun tidak akan bisa tidur jika dalam keadaan seperti ini. Di tambah dengan Jasper yang juga belum pulang.

Haowen dan Jinyoung sudah terjamin dengan mimpi indah mereka. Setidaknya dua biji ketumbar itu tidak terlalu berulah sekarang. Tidak tau bagaimana besok.

Mungkin Haowen yang akan merengek ingin pindah kartu keluarga pada Sehun.

**

"Bajingan!" Jasper mendesis saat ia melihat Seungcheol yang baru saja keluar dari bar. Iya, sedari tadi Jasper stay di dalam mobilnya untuk mengamati Seungcheol yang masih bisa bersenang-senang setelah apa yang ia lakukan pada gadisnya.

"Kau masih bisa sebahagia ini setelah apa yang kau lakukan pada orang yang berarti untukku dan juga... untukmu."

**

Jasper pulang kerumah tepat pada pukul sepuluh pagi. Melirik pada meja makan yang masih terdapat makanan. Sebanyak ini? Apa adiknya juga belum sarapan?

Mendekat pada meja yang tertempel sebuah sticky note, Jasper membacanya sembari meneguk susu coklat yang entah itu untuknya atau untuk Haowen.

"Daddy ketempat kakek kalian. Habiskan sarapan dan setelah itu terserah jika ingin berkeliaran kemana." Jasper mengeryit dengan pesan tak masuk akal ini. Berkeliaran katanya? Dia pikir mereka itu apa? Anak itik?

"Okey para cecenguk. Waktunya untuk kalian sarapan sekalian makan siang." berjalan menuju tangga, Jasper langsung saja melesat menuju kamarnya. Dengan keyakinan penuh, pasti dua ketumbar itu tidur di kamarnya tadi malam.

Ceklek.

Nah kan, apa Jasper kata. Perasaan pemilik kamar itu selalu benar.

"Hitungan kelima kalian tak bangun, bersihkan pekarangan tanpa terkecuali termasuk dengan gudang."

Sret.

Segera bangkit dari tidurnya, Jinyounug dan Haowen berlari menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Tak masalah jika menggunakan sikat gigi Jasper, jasper kan baik hati dan tidak sombong.

**

"Jadi seperti itu." Sehun menatap Siwon yang hanya memasang wajah datarnya, sungguh. Ini Sehun harus bagaimana?

Siwon, Kris, Jiyeon, Chanyeol, dan Baekhyun hanya menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi. Sehun merasa menjadi terdakwa kasus pemerkosaan gadis di bawah umur jika seperti ini.

"Jadi kau menerimanya?" Tanya Kris dengan tangan yang bersedekap di depan dada.

Anggukan Sehun berikan. "Aku tidak mau jika harus memberikan perusahaan secara cuma-cuma padanya. Aku juga tidak mau jika Jasper kembali masuk penjara."

Jiyeon tersenyum tipis, entah karena sekarang ia sudah akan menjadi ibu entah bagaimana. Tapi rasanya jika ia di posisi Sehun ia juga akan melakukan hal yang sama. Hidupnya tidak akan lama lagi jika hanya untuk menanggung pernikahan terpaksa macam ini.

"Kami akan mendukungmu. Jika ada apa-apa, jangan sungkan untuk meminta bantuan kami. Ingat?" Siwon menepuk singkat bahu Sehun dan tersenyum kecil. Ia juga tidak bisa jika harus menghakimi Sehun.

"Kami akan selalu pasang badan, tenang saja." Tambah Baekhyun. Tersenyum manis hingga Chanyeol yang berada di sebelahnya jengah dan menepuk bibir tipis itu dengan telapak tangan besarnya.

"Caplang sialan kau!"

"Berisik kau, Pendek!"

TBC

THANK U

DNDYP


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C180
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄