下載應用程式
53.51% My Teacher My Husband / Chapter 99: Ch. 99

章節 99: Ch. 99

Sehun memijat pelan pelipisnya, kenapa teman-teman istrinya ini blak-blakan semua? Heran.

"Hentikan semua pembicaraan vulgar kalian ini." Lirih Sehun pusing.

"Ok." Jawab Baekhyun santai. Mengayunkan kakinya bagai anak kecil dengan mulut yang mengunyah permen karet.

"Dari mana kau dapat?" Tanya Kai heran.

"Di atas meja ini. Tadi." Jawabnya enteng, membuat gelembung besar lalu meletuskannya.

"Di atas meja?" Ulang Suzy. Baekhyun mengangguk.

"Itu sudah kadaluarsa bodoh!"

"APAAA?!"

**

"Tega sekali kalian padaku!" Sungut Baekhyun. Menghentakan kakinya kesal dan mendudukan diri di samping Jiyeon.

"Siapa suruh kau asal makan!" Sahut Sehun acuh. Bagaimanapun itu bukan salahnya.

Suzy hanya diam, semenjak pembahasan 'kenapa wajahnya memerah' yang berujung pada pembahasan 'ukuran' tak ada lagi suaranya terdengar. Hanya diam mendengarkan dan sesekali tersenyum kecil.

"Kau masih memikirkan 'ukuran'?" Tanya Kai polos. Tersenyum kecil saat ia rasa Sehun akan membunuhnya saat itu juga hanya dengan kedipan mata berlaser miliknya.

"Kim Jong In sialan!" Maki Suzy, melempar Kai dengan apapun yang ia dapatkan. Bahkan menjambak, sudah. Menendang, sudah. Menampar, hampir. Mencubit, sudah. Seremas, sudah. Hanya menjewer telinga manusia hitam itu yang belum, dan sekarang adalah waktunya.

"Akh.. argh.. sakit!" Pekik Kai keras. Tangan Suzy itu kelihatannya saja yang halus, aslinya luar biasa panas. Membakar. Bahkan Kai mungkin bisa melihat asap hitam keluar dari otaknya melalui lubang telinga kecilnya itu.

"Orang hamil itu benar-benar emosional." Puji Chanyeol.

"Tenang Yeol. Jika aku hamil nanti kau juga akan kesusahan mengurusku. Tunggu saja." Kekeh Baekhyun dan bersandar nyaman di lengan kokoh Chanyeol. Sesekali mencubitnya gemas.

"Kau hamil?" Heran Kai. Menghentikan aksi brutal Suzy pada rambutnya juga pada tubuh berbentuk miliknya.

"Kenapa Chanyeol yang susah?" Tanya Sehun.

Brak.

"Kau berniat untuk menikah dengan Chanyeol?!" Pekik Jiyeon keras, menggebrak meja saking kesalnya lalu menunjuk Baekhyun dengan jari tengahnya.

"Ya Tuhaan." Lirih Sehun. Dia yang sudah lelah semakin lelah melihat tingkah bocah-bocah ini.

"Memang kau bisa hamil? Memiliki rahim?" Tanya Suzy. Melepaskan cengkramannya pada rambut Kai yang sudah memohon-mohon padanya sedari tadi. Sedikit banyak Suzy juga kasihan.

"Dasar bodoh!" Gumam Sehun tak percaya. Bagaimana Suzy bisa percaya pada omong kosong macam itu?

"Kau tak tau jika aku male pregnant? Male pregant? Intinya itu!" Pusing Baekhyun. Lelah juga jika dijelaskan. Susah diungkapkan dengan kata-kata.

"BWAHAHAHAHAHAHAHA kau bodoh Baek. Benar-benar bodoh! Tak ada yang seperti itu. Jika pun ada, itu berarti kau dulunya transgender." Tawa Jiyeon pecah. Tak habis pikir dengan pemikiran polos Baekhyun. Bagaimana bisa ia memiliki teman macam mereka? Bodoh-bodoh tanggung. Menggelikan.

"Ya! Bodoh! Ikuti saja permainanku! Tidak peka!" Sungut Baekhyun marah. Melempar Jiyeon dengan sayuran yang tak jauh darinya yang tadi ingin Suzy bersihkan.

"YA! SAYURANKU! KAU MEMBUANGNYA! AKU MAU MAKAN!" Pekik Suzy murka. Menunjuk-nunjuk Baekhyun dengan pisaunya. Tidak tau apa mereka jika Suzy sudah sangat kelaparan.

"Hei hei.. delivery saja." Kai menengahi. Jika Baekhyun membalas, cukup sudah. Semua selesai. Tak akan ada hentinya pertengkaran mereka itu. Kenapa? Karena suara mereka sama-sama oktaf, bahan cacian mereka sama-sama banyak, dan yang terpenting mereka sama-sama tak mau mengalah.

"Tidak ada delivery, kalian harus membantuku memasak! Kalian mengacaukan semuanya." Balas Sehun. Menunjuk Baekhyun, Chanyeol, Kai, dan juga Jiyeon.

"Kenapa? Itu merepotkan!" Rengek Baekhyun tak terima. Seumur-umur Baekhyun tak pernah memasak. Percayalah.

"Karena Suzy berbuah, makanya semua yang akan masuk ke tubuhnya harus di saring." Jawab Kai kalem. Menatap Sehun seakan mengatakan 'aku benar bukan?' Dan di balas anggukan oleh Sehun.

"Ish." Decih Baekhyun. Mengambil alih pisau yang sedang dipegang Suzy lalu mengarahkan ke lehernya, mengatakan melalui tatapannya 'mati kau' dan dibalas oleh Suzy dengan juluran lidahnya. Selagi itu menyiksa Baekhyun maka dia akan sangat bahagia.

Dan disinilah mereka sekarang. Di dapur dengan tugas masing-masing.

Chanyeol membuat tumis sosis dengan paprika dan juga telur gulung.

Kai memanggang daging dengan botol merica di tangan kirinya.

Sehun membuat sup rumput laut dan juga cumi bakar miliknya.

Sedangkan, duo bodoh yaitu Jiyeon dan Baekhyun, mereka berdua memotong sayuran untuk dibuat salad. Hanya itu yang gampang menurut mereka.

Dan sang ratu, yaitu Oh Suzy sedang menatap sang suami sang semakin tampan dengan spatula di tangab kanannya. "Oh Sehun saranghae." Pekik Suzy dengan kekehan polosnya. Membuat Sehun mau tak mau harus tersenyum gemas karena ulah istrinya itu.

"Owwwww." Sorak Jiyeon dan Baekhyun serempak, menggoda Sehun dengan mengulang apa yang diucapkan Suzy barusan. "Saranghae Sehun." Olok Baekhyun. "Saranghae calon daddy." Kali ini Jiyeon. Terkekeh pelan diujung kalimatnya yang menurutnya sendiri itu benar-benar menggelikan.

"Hei Baekyeonce! Apa masalahmu?!" Sungut Suzy tak terima. Jelas itu tanda cintanya pada Sehun, kenapa Baekhyun ikut-ikutan. Apa Baekhyun juga mencintai Sehun? "Apa kau mencintai Sehunku juga?!" Pekik Suzy.

"Tentu! Sehun itu sangat hot, sexy, dan yang terpenting Sehun itu menggoda!" Balas Baekhyun. Mengedip pada Sehun yang sudah akan muntah mendengar ucapan yang merupakan omong kosong itu. Menggelikan sekali. "Tapi bagaimanapun! Chanyeol itu lebih sekseeeeh." Ujar Baekhyun.

"Menjijikan!" Dengus Kai tak tahan. Sampai sekarang dia masih berfikir, bagaimana bisa dia masuk dalam kelompok aneh lagi ajaib ini?

**

"Daging, aku mau daging!" Pinta Suzy dengan sumpit yang dia ketuk-ketukan. "Daging Kai itu menggoda!" Serunya semangat.

Sret.

Sing.

"M..maksudku, daging yang dibuat Kai itu menggoda! Bukan Kai-nya!" Jelas Suzy saat ia rasa semua mata menatap padanya. Terlebih tatapan tajam Sehun yang begitu terasa menusuknya. Mengerikan.

"Kau juga harus makan salad buatan kami!" Baekhyun memberikan sesumpit besar pada Suzy, membesarkan matanya saat Suzy akan merengek mengatakan bahwa ia tidak mau. Enak saja! Mereka, Jiyeon dan Baekhyun, sudah susah payah membuatnya, jadi Suzy harus melahapnya tanpa protes.

"Uwaaaah ini enak. Sungguh!" Racau Suzy dengan mata berbinar miliknya. Menusuk tumis sosis milik Chanyeol dan melahapnya tanpa mempedulikan tatapan tak percaya dari yang lainnya.

"Apa semua wanita hamil selera makannya luar biasa besar?" Bisik Baekhyun menyenggol lengan Sehun.

"Aku rasa iya." Sehun balas berbisik, memakan saladnya dalam diam karena jika manusia kelebihan respon di sampingnya ini tau, entah bagaimana teriakannya nanti.

"Uwoooaaaah! Sehun memakannya Sehun memakannya! Bagaimana? Enak?" Heboh Baekhyun, menunggu jawaban dengan mata berbinar bagai tatapan anak anjing berharap Sehun memberikan respon yang luar biasa baik. Bukan begitu?

"Standar." Satu kata yang langsung menghancurkan semangat Byun Baekyeonce, membuat pemuda itu menusuk-nusuk ganas pada sosis di depannya.

"Apa yang kau harapkan? Itu hanya salad dan kau ingin Sehun mengatkan bahwa 'woah masakanmu, ah maksudnya saladmu bagaikan rasa makanan restoran bintang lima' begitu?" Sinis Kai dengan kepala yang menggeleng-geleng prihatin. Membuat Baekhyun mau tak mau harus menaikan garpunya dan membuat gerakan seolah-olah dia sedang menusuk Kai tepat di dadanya. "Garpu itu hanya akan terlepas jika pengantinmu yang menariknya, ini kutukan dariku!" Desis Baekhyun tajam.

"The legend of the blue sea."

"Bukan bodoh! Moon lovers!"

"Kalian salah! Itu Missing nine!"

"Jangan menghayal itu Dream high."

"Hentikan sudah jelas-jelas itu Dear archimedes."

"Dear archimedea belum tayang tau!"

Meja makan kembali hening saat mereka sadar bahwa Suzy hanya sibuk dengan makanannya sedari tadi. Entah itu salad, daging panggang, sup rumput laut, atau memilih-milih potongan paprika agar tak termakan olehnya. "Aku bisa berubah warna jika memakan paprika-paprika itu." Ujarnya polos.

"Entah ini anugrah entah ini bencana." Lirih Chanyeol lelah. Chanyeol sudah memotong-motong paprika itu menjadi bagian yang sangat kecil untuk dipisahkan. Dan Suzy dengan semangat berperangnya malah memilih-milih mereka.

**

"Sudah kenyang?" Tanya Sehun saat mereka tiba di kamar. Menyandar pada head bed dengan Suzy yang meletakan kepalanya di dada bidang Sehun. Jelas sekali jika wanita itu sudah kelelahan. Bagaimana tidak lelah? Sedari tadi ia meladeni Baekhyun untuk berdebat tentang si paman Goblin yang katanya sangat tampan itu.

"Lebih tampan dokkaebi ahjushi tentu saja!" Suzy bersikeras dengan malaikat pelindungnya.

"Jeosong-saja lebih tampan!" Baekhyun tak mau kalah.

"Jeosong-saja itu terlihat bodoh! Aku tidak suka!" Sungut Suzy. Bagaimanapun dokkaebi lebih tampan.

"Tunggu sampai jeosong-saja mendapat kartu kematianmu dan menjemputmu!" Ancam Baekhyun, menunjuk Suzy dengan jemari lentiknya dan mencibir kesal.

"Dokkaebi akan datang dan melindungiku! Tak ada jeosong-saja yang boleh mengambil penganting goblin!" Balas Suzy keukeuh.

"Lihat saja, jeosong-saja akan menjemputmu. Persiapkan dirimu!"

"Kita lihat saja."

"Sudah. Perutku rasanya akan meledak." Kekeh Suzy. Makanan di meja makan tadi enak-enak. Sangat sayang untuk dilewatkan.

"Nah Nyonya Oh, aku minta bayaranku!" Tuntut Sehun. Menampilkan smirk andalannya dan juga alisnya yang terangkat sebelah. Benar-benar se-

"Bayaran apa? Aku tidak pu.. punya uang." Gugup Suzy. Ia tau sekali kemana arah pembicaraan Sehun ini.

"Kau tau apa maksudku sayang." Bisik Sehun. "Ibu hamil terlalu menggoda untuk dilewatkan!"

"Ak.. aku.. aku ingin tid.. tid- ugh  SEHUUUUUUUUUN."

THANK U

DNDYP


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C99
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄