下載應用程式
29.62% PRINCESS OF MAFIA / Chapter 8: - 7 -

章節 8: - 7 -

5 days ago

Los Angeles

11:45am

1st Wave

"Nero! Apa Papa dan yang lainnya sudah jauh dari sini?" tanya Vicente.

"Kurasa begitu, sepertinya tamu-tamu kita sudah datang!" Nero terlihat sedang menelisik area mansion menggunakan teropong miliknya.

"Berapa banyak jumlah mereka?" tanya Vicente yang masih santai menikmati sinar matahari dengan berbaring di sebuah kursi di rooftop mansion itu.

"Coba kau hitung saja sendiri." Nero melemparkan teropong itu ke arah belakang tanpa melihat posisi Vicente terlebih dulu lalu membakar cerutunya.

Dengan sigap Vicente bangkit saat meraih teropong itu. Senyumnya sedikit tersungging di bibir yang menggigit rokok Marlboro itu kala melihat pasukan mafioso lain berdatangan menggunakan Jeep-Jeep mereka dan beberapa motor. Jumlah mereka sangat banyak hingga sulit menghitung satu per satu batang hidung mereka.

"Sepertinya mereka akan menguras tenaga kita," ucap Vicente.

"Mage!" Seorang berteriak sambil berlari ke arah Nero dan Vicente.

"Mage! Sepertinya-"

"Ya, aku sudah tahu! Kerahkan semua pasukan dan amankan setiap jalan masuk ke mansion ini!" jawab Nero yang memotong ucapan anak buahnya.

Sekedar informasi, semua para Mafioso tidak memanggil para Eksekutif tertinggi dengan namanya, melainkan mereka memanggil dengan julukan yang dikenal masyarakat luas. Nero dijuluki dengan Mage yang artinya adalah pesulap, Vicente dijuluki dengan Gluppy yang artinya adalah bodoh. Xavier pun memiliki nama julukan tersendiri dan julukannya adalah Wild yang artinya liar. Julukan mereka bertiga sangat terkenal di kalangan pemerintah dan Mafia lainnya, tetapi tidak ada yang mengetahui jati diri dari ketiga orang tersebut sampai saat ini.

Nero dengan cepat menghubungi Alucard, tetapi sayangnya tidak ada jawaban sama sekali. Kembali beberapa kali ia menghubungi Alucard, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya Nero menelpon Glory.

"Ada apa, Mage?" tanya Glory langsung.

"Ke mana atasanmu itu?" tanya Nero sedikit kesal.

"Ahh, AG sedang menjalani misi, memangnya ada apa?" jawab Glory.

"Markas di LA sedang diserang, beritahu AG setelah ia menyelesaikan misinya. Hanya itu yang inginku beritahu," jawab Nero sambil mendengkus kesal.

"APA?! Baiklah, aku akan beritahu AG setelah ia kembali," jawab Glory, Nero langsung memutuskan sambungan teleponnya.

"Ah sial!" Vicente berteriak terkejut.

"Ada apa?!" tanya Nero yang ikut panik karena nada suara Vicente.

"Shit!" Vicente terlihat panik saat melihat daging panggang yang dia buat itu sedikit hangus."Daging panggangku hangus!"

"Sepertinya kali ini kau yang akan aku panggang! Bodoh!!" Nero mendengkus kesal saat Vicente mengejutkannya.

Beberapa saat kemudian, pasukan mafioso lawan yang berdatangan mulai menembakan senjata api mereka.

DORR

DORR

DORR

"Pesta dimulai!" desis Nero menyeringai sembari bangkit dari posisinya yang duduk di ujung tembok rooftop itu sambil menyaksikan peperangan yang seolah sebuah hiburan baginya.

Vicente langsung turun dari rooftop dengan melompat ke beberapa bagian rooftop yang lebih rendah dengan cekatan hingga dia berhasil berpijak di tanah.

"Nero! Jaga daging panggangku jangan sampai hangus!" teriak Vicente yang hanya disambut oleh kode tangan oleh Nero.

Vicente berjalan santai menuju gerbang tempat para eksekutif rendah menghadang kedatangan musuh yang berusaha masuk ke dalam area mansion. Sepasang pistol Backtail dia keluarkan dari kantung di bagian dalam tuxedo yang dia kenakan. Langkahnya terlihat seperti tanpa rasa takut akan kematian, dia berjalan dengan pasti menuju pintu gerbang utama itu.

Nero yang tidak tinggal diam meraih sebuah Sniper yang berada di sampingnya dan mulai membidik setiap musuh yang berdatangan.

"Mereka merepotkanku saja!" dengkus Nero sembari membidikan senjatanya.

Nero membidik lekat-lekat pada pria yang mengemudikan mobil Hummer bidikannya berusaha mengunci kepala sang pengemudi.

DOORRR

Kaliber 50' melesat dan memecahkan kepala si pengemudi hingga mobil yang dikendarainya oleng dan terjungkal. Tabrakan beruntun tidak dapat dihindari, beberapa pemotor menabrak dan terpental begitu pun mobil yang beriringan dengan motor itu yang meledak saat menabrak dengan keras mobil yang terjungkir.

"Ah ... Glupyy! Kau harus mencobanya! Barbeque ini sangat enak!" kata Nero pada Vicente saat melihat temannya itu sudah berada di rooftop.

"Hei! Kau sudah tidak membantuku dan sekarang kau memakan barbeque milikku?" dengkus Vicente kesal.

"Euhm ... Tidak! Tadi aku sempat membantu, lagi pula mereka hanya mafia bodoh! Anak-anak itu pun mampu menghabisinya!" tukas Nero.

Vicente berjalan ke arah Nero yang berada di meja makannya.

"Berikan itu!" dengkus Vicente seraya merebut piring yang berisi potongan barbeque.

BOOMB

Sebuah ledakan terdengar dan membuat Nero dengan Vicente sigap memeriksanya. Terlihat di hadapannya kerumunan anak buah mereka terkapar terkena ledakan sebuah granat.

"Mage! Cepat ambil senjatamu sebelum mereka berhasil menerobos barikade!" ucap Vicente saat melihat beberapa Hummer mendekat.

"Glupyy! Tangkap ini! Dan lihat di belakangmu!" ucap Nero saat melihat di pintu masuk belakang telah ada beberapa pasukan musuh yang mendekat.

"Ahh sial! Jumlah mereka semakin banyak!" gerutu Vicente.

DOORR

DOORR

Nero mulai menembakan senjatanya, peluru itu berhasil melumpuhkan pergerakan musuh yang mencoba masuk menerobos. Vicente yang berada di sudut berlawanan pun memulai serangannya dengan sebuah sniper yang diberikan oleh Nero. Sedangkan Nero terlihat melirik ponselnya yang berdering di atas meja makan. Dia menghampiri ponselnya, terlihat pada layar ponsel itu Alucard yang menghubungi Nero.

"Glupyy! ini dari AG!" ucap Nero.

"Jawablah dan sambungkan dengan earpice-ku juga!" jawab Vicente.

Nero segera menekan sebuah tombol agar percakapan pada ponsel itu bisa didengar oleh Vicente dan segera menjawab panggilan itu.

"AG?" ucap Nero pada Alucard yang menelponnya.

"Nero! Ada apa?" Alucard di seberang telepon.

"AG, kau sudah mendengarnya dari Glory?" Jawabnya Nero.

"Ya, ada apa sebenarnya di sana?" tanya Alucard lagi yang mulai merasakan kekhawatiran yang begitu menekannya saat dia mendengar riuh samar-samar suara tembakan.

"Aku hanya ingin memberitahumu, mansion sedang diserang!"

DDOORR

Suara tembakan itu terdengar begitu dekat di telinga Alucard.

"Apa?! Siapa yang menyerang? Lalu Papa? Mama? Dan-" tanya Alucard dan terpotong oleh Nero.

"Felica aman, dia dibawa oleh Xavier dan Deto," tukas Nero."Lalu Papa membawa Mama ditemani oleh Noah."

"Felica bersama Xavier?" tanya Alucard terkejut. "Kau memberikan Felica pada psikopat itu? Bagaimana jika Xavier-" Ucapan Alucard dipotong oleh Nero.

"Xavier juga keluarga kita, AG. Jangan lupakan itu, dan kau tahu siapa yang menyebabkan Xavier menjadi psikopat gila," potong Vicente.

"Kalian ingin membunuh Felica?" tanya Alucard dingin.

"Tentu saja tidak, percayalah pada Xavier," jawab Nero.

Jelas Alucard sangat mengkhawatirkan Felica karena Xavier adalah satu-satunya manusia teraneh yang pernah dia kenal.

"Sudahlah kau fokus saja pada musuhmu! Kabari aku apa pun yang terjadi setelahnya!" jawab Alucard dengan nada yang sedikit tinggi. Sambungan telepon itu ditutupnya begitu saja.

"B-baiklah, AG." Vicente terdengar gugup saat Alucard mengatakan hal tadi. "Nero! Di belakangmu!" tukas Vicente.

"Sepertinya aku tidak perlu bersusah payah menembak para cecunguk itu!" ucap Vicente.

"Apa maksudmu? Cepat habisi mereka!" dengkus Nero. "Aku tidak ingin menghabiskan waktuku hanya untuk mengurusi mereka!" lanjut pria bertopi itu.

"Ya, ya, ya ... Aku tahu itu!"

DOORR

DOORR

Keduanya mulai saling unjuk kebolehan dalam menggunakan senjata, Nero yang sejatinya pengguna pisau pun tidak ingin kalah dengan kehebatan bidikan Vicente meskipun tembakan Nero sempat berkali-kali meleset. Beberapa musuh mulai mencoba menembak Nero dan Vicente dari kejauhan.

DOORR

DORR

DOORR

"Sial! Mereka hampir menembak topiku!" rutuk Nero.

"Hahaha, kau pantas mendapatkannya!" tukas Vicente.

Beberapa jam berlalu, terlihat mayat-mayat sudah berserakan di mana-mana. Beberapa mafioso lawan yang lolos hidup-hidup menyelinap ke dalam mansion. Vicente dan Nero yang sudah turun dari rooftop menghampiri melihat pintu yang telah didobrak paksa menuju ballroom itu.

"Glupyy, Mage! Beberapa lolos dan masuk ke dalam mansion," lapor seorang eksekutif bawah yang berlari ke arah Nero dan Vicente.

"Glupyy, apa yang akan kau lakukan dengan cecunguk-cecunguk itu?" tanya Nero.

"Hmm ... aku sudah menunjukan aksiku dengan menghabisi mereka saat pertama datang, tapi kau? Aku belum melihatnya!" jawab Vicente yang terdengar menantang.

"Hahaha ... kau menantangku? Aku hanya memerlukan 5 menit untuk menghabisi mereka semua!"

"5 menit? Baiklah, kau habisi 20 orang itu dalam 5 menit jika kau melebihi waktu 5 menit ... kau harus menjadi pelayanku dalam waktu 1 minggu, tetapi jika berhasil ... aku akan mengatur kau untuk berkencan dengan Felica, setuju?" tantang Vicente.

"Hahaha ... baiklah, jangan menyesal karena kau tidak akan berkencan dengan Nona Felica," jawab Nero sambil berlalu.

"Oh ya, sisakan satu kepala agar dia mau memberitahu siapa dalang dalam penyerangan ini!" Vicente berjalan mengikuti langkah sahabatnya itu.

Nero berjalan dengan santainya masuk ke ballroom yang sudah terdapat banyak orang di dalamnya, dilihatnya kerusakan yang dibuat oleh beberapa tikus-tikus kecil itu.

"Melawanmu yang hanya seorang diri dengan kami yang berjumlah 20 orang? Apa kau gila?" tanya seorang mafioso yang sepertinya memang terlihat tidak begitu mengenal anggota Roulette.

"Hei! Dia ... dia Mage," bisik mafioso lain pada pria itu.

"Jangan bercanda, mana mungkin orang berbahaya seperti Mage ada di sini!" Jawab lelaki itu.

"Ahh, perkenalkan, aku yakin kalian tidak mengetahuiku. Aku adalah Mage, dan mengapa aku berada di sini? Karena aku adalah Eksekutif tertinggi di Mafia Roulette." Nero memperkenalkan diri seraya menyeringai keji.

"Tidak mungkin, kita akan mati di tangannya jika sudah begini," kata salah satu Mafioso lawannya yang memasang wajah ketakuan.

"Kau yakin dia adalah Mage si pesulap? Bukankah Mage hanya bisa menyerang dengan pisau?" bisik salah satu Mafioso yang lebih pendek.

"Kalian terlalu banyak bicara, kita hanya perlu membunuhnya, cepat!" teriak salah satu Mafioso lawan yang sepertinya ia adalah sang leader.

Seketika para anggota Roulette membentuk barikade sebuah lingkaran yang mengelilingi Nero dan 20 musuhnya. Tanpa banyak bicara Nero yang menundukan kepala saat sebelum membuka topi fedoranya mengacungkan jemarinya memberi kode jika dia mempersilakan 20 mafioso itu untuk menyerangnya.

Seketika para mafioso itu berlari menyerang Nero yang terlihat merogoh topi fedoranya itu dan mengeluarkan sebuh pisau plat yang sering digunakan oleh para pelempar pisau. Vicente yang sedari tadi sudah siap mengatur stopwatch pada arlojinya mulai menekan tombol penghitung waktu pada arloji itu.

00:00:01

Wuushhh

Sebuah pisau yang diambilnya dari dalam topi melayang lalu menancap di kepala seorang musuh.

00:00:45

Tidak sampai 1 detik Nero berhasil membunuh 1 orang musuh. Nero adalah seorang pelempar pisau yang juga memiliki keahlian magic, tidak heran jika dia beberapa kali menampilkan aksinya di kasino milik Xavier.

Nero berlari ke arah para mafioso, dia mendaratkan sebuah pukulan keras di lambung seorang mafia yang ada di hadapannya hingga membuatnya terpental, lalu Nero mengeluarkan sebuah pisau secara 'magis' hingga seperti keluar dari balik lengan bajunya dan melemparkan pisau itu pada musuh yang terpental itu. Lemparannya tepat menusuk dada.

"Sial, dia benar-benar sang Mage," umpat seorang Mafioso.

Saat seorang mafioso lain melesatkan sebuah pukulan pada Nero, dengan sigap Nero mengelakan wajahnya hingga berhasil menghindar dari pukulan itu. Tangan musuh yang masih berada di samping wajahnya seketika diraih oleh Nero lalu menyayatkan pisaunya pada urat nadi di pergelangan tangan mafioso itu.

Semburan darah yang keluar tidak membuatnya puas, Nero mencabik urat nadi mafioso itu pada tangannya yang lain.

00:21:42

Sebuah tendangan triple kick dengan gerakan yang sedikit berputar dilesatkan oleh Nero pada 3 musuh yang menyerangnya sekaligus dari berbagai arah.

BUGH

BUGH

BUGH

Ketiganya tersungkur tidak sempat Nero menikamnya datang kedua mafioso lain dari sisi kiri dan kanan Nero. Nero merogoh kantung tuxedonya dan meraih sebuah peluru kaliber 50 lalu melemparkan peluru itu ke udara tidak terlalu jauh dari kedua mafioso itu. Kedua kepala mafioso itu dengan cepat diraih oleh Nero lalu membenturkan keduanya tepat dengan arah jatuhnya peluru hingga peluru itu menancap di dalam kedua kepala mafioso.

Nero mengeluarkan kembali pisau dari kedua lengannya lalu dengan cepat melemparnya ke arah musuh yang berada di hadapannya. Dua orang mafioso berhasil terbunuh oleh lemparannya, seketika Nero memutar balik arah pandangannya dan dengan cepat kembali melemparkan pisaunya dan menancap tepat di leher seorang mafioso.

Nero berlari menerjang beberapa mafioso saat mulai mendekati kerumunan itu, Nero melompat lalu berputar di udara seraya melemparkan lima buah pisau secara bersamaan. Sebuah pisau berhasil menancap di dada musuh, dua pisau bersarang di leher, satu lainnya menancap dalam di kepala musuh dan satu pisau terakhir berhasil membunuh dua mafioso sekaligus dengan menyayat arteri pada leher mafioso dan menancap tepat pada mata mafioso yang berdiri di balik mafioso yang tersayat lehernya.

02:57:32

Nero berhasil membunuh sekitar 13 kini hanya tersisa 7 musuh di hadapannya, Nero kembali berdiri dengan angkuh sambil melihat sisa lawannya.

CETEKK

Nero membuka sebuah kotak besi tempatnya menyimpan rokok. Dia terlihat mengambil satu batang rokok lalu membakarnya, asap putih mengepul dari mulutnya dan hanya disaksikan begitu saja oleh mafioso musuh yang terengah-engah. Selembar kain hitam yang sedari tadi menggantung di kantung celananya dia raih lalu secara tidak terduga, pria itu menutup matanya menggunakan kain itu.

04:32:29

Setelah Nero selesai dengan ikatan kain yang menutupi wajahnya, ia langsung mengeluarkan enam buah pisau plat di tangannya. Tiga buah pisau dia genggam di masing-masing tangannya yang dihimpitkan di sela-sela jemari pria itu.

"AAAAARRRGGGGG!" Ketujuh mafioso yang tersisa berlari menyerang memanfaankan situasi saat melihat Nero yang tidak bisa melihat karena kain yang melingkar menutupi matanya.

04:47:51

Nero tersenyum tipis sembari menggigit rokok Marlboro miliknya.

SWIINGG

Enam buah pisau melesat sempurna, semuanya menancap tepat di kepala para mafioso yang tersisa. Satu orang mafioso yang berada di tengah-tengah posisi ke tujuh mafioso itu selamat dari lemparan pisau Nero dan dia adalah pria yang sama saat pertama kali dia meremehkan kekuatan Nero.

"Sembilan belas!" Desis Nero.

KLIIKK

04:59:59

"Ya, sepertinya keberuntungan sedang berpihak padamu!" ucap Vicente sembari berjalan ke arah Nero yang sedang membuka penutup matanya.

"Bawakan aku tikus itu!" tukas Nero memerintahkan anak buahnya.

Dengan cepat dua orang anak buah Nero membopong satu mafioso musuh yang tersisa itu dan di hadapkannya pada Nero dan Vicente.

"Sepertinya aku tidak perlu memaksamu lagi untuk mengatakan siapa dalang di balik semua ini!" ucap Vicente sembari menatap tajam kepada mafioso yang tersisa.

Mafia yang sudah terlihat tidak berdaya itu sangat keras kepala, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya meski sudah melihat langsung kekejaman Nero.

Mata mafioso itu menelisik ke segala arah, hingga akhirnya dia terlihat berhasil merebut dengan mudah sebuah beretta yang berada di pinggang anak buah Nero yang berada di sampingnya.

DORRR

Sebuah tembakan dilesatkan oleh mafioso itu dan nampaknya dia memilih bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri hingga pelurunya menembus memecahkan kepala pria itu. Mayat Mafioso itu jatuh begitu saja di hadapan Nero. Dengan kesal Nero menginjak kepala mayat itu dengan keras.

"Sial! Lebih baik aku bunuh saja dia dari pada menyisakannya hidup," umpat Nero kesal.

"Sudahlah, lebih baik kita bereskan sisa kekacauan ini,"jawab Vicente lalu menatap anak buahnya. "Kalian, bereskan mayat-mayat tikus ini. Para polisi tidak akan mau membereskannya. Dan satu lagi, berikan pemakaman yang layak untuk anggota Roulette." Titah Vicente dan mendapatkan anggukan dari semua anak buahnya yang tersisa.

Sebuah truk kontainer terlihat meninggalkan mansion itu, truk itu membawa ratusan mayat para mafioso untuk dibuang entah ke mana oleh beberapa anggota Roulette. Nero dan Vicente mencoba berisitarahat lebih cepat daripada hari biasanya.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C8
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄