Alya sedang berjalan menuju ke arah kantor dari Fel. Dia memiliki sesuatu yang dia ingin sampaikan.
Namun entah kenapa perasaannya sangat khawatir dan bahkan memiliki perasaan sedih.
"Apa yang terjadi?!"Gumama Alya sama sekali tidak tahu kenapa suasana hatinya langsung berubah drastis ini.
Sebelumnya dia sangat senang saat bersama anak-anak di panti asuhan dan bahkan dia berencana untuk meminta Fel untuk membangun taman bukan hanya untuk anak-anak di panti asuhan melainkan semua anak-anak baik dari ibukota maupun luar.
Dia merasa malu dan ragu untuk menghampiri Fel dan mengatakan itu, sehingga dia merasa sedikit frustasi sebelum akhirnya dia memberanikan dirinya untuk mendatangi Fel.
Dia menyukai Fel, entah sejak kapan. Namun, setelah pertarungan dengan kerajaan Wolf dia merasakan hatinya terus berdebar saat menatap Fel.
Dia sangat ingin terus di dekatnya dan semakin dia bersamanya, perasaan itu semakin dalam.
Namun sekarang perasaannya menjadi berubah dan merasakan semacam kesedihan.
Alya merasa bahwa ini ada hubungannya dengan Fel hal itu membuatnya sedikit panik dan tidak bisa berpikir secara Rasional.
Alya melangkahkan kakinya lebih cepat dan berlari untuk segera sampai ke dalam kantor Fel.
Bahkan dia sama sekali tidak meladeni para pelayan yang memberi hormat kepadanya karena dia lebih fokus untuk melihat Fel.
'Semoha baik-baik saja, semoga baik-baik saja... ' Itulah yang terus Alya katakan di dalam fikirannya.
Beberapa saat dia sampai di depan pintu Kantor Fel, dan Alya sama sekali tidak membuang waktu dia langsung membuka pintu.
*Crak*
"Yang mulia! "Panggil Alya.
Namun yang mengecewakannya adalah dia sama sekali tidak menemukan Fel di daam ruangannya.
Bahkan di atas meja kerjanya masih menumpuk Dokumen-Dokumen yang harus diselesaikan oleh Fel.
Dia melihat kanan dan kiri di dalam ruangan namun tidai menemukan Fel.
"Mungkin dia berada di ruang makan atau perpustakaan "Kata Alya berusaha menenangkan dirinya.
Memang saat ini adalah waktunya makan siang, Fel sama sekali tidak telat makan namun tempat makannya kadang-kadang di ruang makan namun sering di Perpustakaan sambil membaca buku.
Namun suasana hatinya semakin kacau, detak jantungnya berdetak lebih kencang.
Alya berbalik ingin meninggalkan ruangan dan mencari Fel namun sebuah suara di hentikan.
"Tunggu Nona Alya"
Alya berbalik karena suara itu, dia terkejut karena dia sama sekali tidak melihat ada orang lain di dalam Kantor ini.
Dia melihat seorang pria yang memiliki tubuh berwarna puih cerah, rambut hijau dan sama sekali tidak mengenakan pakaian.
"Kamu... Kamu siapa ?!" Tuntu Alya untuk Zetsu putih meneberikan jawabannya.
Alya berpikir bahwa pria di depannya sama sekali tidak memiliki malu karena tidak mengenakan pakaian namun ekspresinya menunjukkan kewaspadaan.
Zetsu putih tetap memiliki ekspresi tenang dan menjawab pertanyaan Alya.
"Aku adalah Zetsu putih, bawahan dari Tuan Fel"
Mendengar nama Fel keluar dari mulut Zetsu putih, Alya langsung menunjukkan reaksi namun dia tetap menatap Zetsu putih dengan waspada.
"Dimana yang mulia?"
"Dia pergi ke dunia lain"
Dunia lain? Di dunia ini orang-orang menganggap bahwa dunia ini adalah satu-satunya yang ada.
Jika ada yang mengatakan dunia lain maka yang mereka maksud adalah Akhirat.
"Kamu membunuhnya!! "Alya bereaksi keras.
Namun, Zetsu putih tetap tenang karena wajahnya memang seperti itu dan begitu juga sikapnya.
"Tidak, dia tidak mati. Dunia lain, dunia yang sama namun berbeda dengan penghuni yang sama atau berbeda. Seperti itulah yang aku maksud "
Alya sama sekali tidak sangat paham dengan apa yang coba Zetsu putih jelaskan.
"Bukan hanya Tuan Fel, tetapi juga Perdana menteri Tatsuya dan Master Yoda juga mengikutinya pergi ke dunia lain"
Alya sangat sulit percaya dengan apa yang dia dengar.
"Kenapa dia pergi? Kenapa dia meninggalkan kerajaannya? "
"Tidak tahu, namun mereka terburu-buru. Master Fel meninggalkan kami, untuk membantumu untuk mengelola kerajaan ini. Jumlah kami adalah 826"
Zetsu berbalik dan mengambil sebuah gelas yang berisikan Esensi Air Mancur Pemuda.
"Ini adalah yang dia tinggalkan untukmu"
"Apa itu? "
"Aku tidak tahu "Zetsu putih menggelengkan kepalanya dan lanjut berkata "Dia hanya meninggalkan ini dan menugaskanku untuk memberikannya kepadamu dengan satu pesan"
"Pesan? Apa pesannya ?"
"Kamu harus memimpin Kerajaan ini dan berkembang. Kami ditugaskan untuk membantumu melakukan hal itu" Kata Zetsu putih.
Alya merasakan perih dihatinya mendengarkan bahwa Rajanya, orang yang dia cintai pergi.
Dia juga merasakan bahwa Zetsu putih tidak berbohong sama sekali dan tidak menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan.
Namun dia tetap waspada sambil maju ke depan.
"Menjadi pemimpin negeri ini? Itu sama saja dengan aku menyatakan bahwa aku memberontak, aku sama sekali tidak ingin disebut sebagai itu" Kata Alya dengan Enggan.
Disini adalah rumahnya, dia sama sekali tidak ingin disebut sebagai pemberontak walaupun dia tahu apa yang terjadi.
Air mata jaruh dari kedua matanya, dia mencoba menahan berita buruk ini namun dia tetap tidak kuat menahannya tangisan air matanya.
Orang yang dia suka pergi jauh darinya, tentu saja Alya akan sangat sedih dan menangis.
"..."
Zetsu putih untuk diam, dia akan berbicara setelah suasana hati Alya sedikit lebih baik. Dia menyerahkan gelas kepada Alya.
Alya menerima gelas itu, terlihat sangat segar dan jernih sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa ada racun di dalamnya.
Dia sedikit ragu, namun tidak butuh waktu lama karena Alya memutuskan untuk percaya kepada Zetsu putih.
Itu karena, Fel pernah menyebutkan namanya jadi Alya memutuskan untuk percaya.
Alya meminum semua air yang ada di dalam gelas itu sampai habis.
Di masa depan dia akan tahu tentang fungsi air ini adalah memberikan keabadian kepadanya.
...
Dataran tinggi nasib surgawi (Heavenly Fate Plateau. )
Ini adalah suku yang berisikan beberapa ribu orang yang berada di dataran tinggi St. Ancestral Mountain Range.
Mereka tinggal di St. Ancestral Mountain Rangs yang puncaknya seakan diiri sehingga membuat dataran besar, karena itu mereka bisa tinggal disini dengan jumlah beberapa rinu orang.
Namun mereka dikelilingi oleh Infinite Forest yang dikenal sangat berbahya karena banyak Binatang Iblis yang memiliki peringkat diatas Black Gold.
Suku ini diperintah oleh orang yang terkuat yang memiliki peringkat Pertarung Black Gold,yang disebut sebagai kepala suku.
Kepala suku mengelola tempat ini dibantu oleh sekelompok penatua yang berisikan lima orang.
Kehidupan di suku ini bisa dikatakan sangat miskin karena mereka kekurangan makanan.
Mereka yang cukup kuat bertugas berburu untung saja di sekitar dataran tinggi masih ada Binatang iblis yang masih mereka buru tetapi jumlah binatang Iblis yang bisa mereka buru tidak banyak sama sekali karena Binatang iblis yang berbahaya di dalam hutan.
Jadi karena itu menyebabkan mereka kekurangan makanan, bukan hanya makanan tetapi juga informasi dan peralatan.
Karena kekurangan informasi itu membuat mereka hanya memiliki pertarung Black Gold bintang 1 sebagai yang terkuat dan hanya memiliki sangat sedikit Jumlah Demon Spiritualist.
Bahkan kemungkinan besar mereka sama sekali tidak tahu apa itu Demon Spiritualist.
"Apa itu?! "
Sebuah Gerbang muncul di tengah-tengah pasar dengan tengahnya memiliki semacam portal dengan berbagai warna namun gelap.
Gerbang itu memiliki pola ukiran yang mendominasi dan menarik minat banyak orang.
Sehingga banyak orang yang sedang berbelanja berkumpul untuk melihat gerbang itu namun mereka sama sekali tidak berani untuk mendekat.
Seperti yang sudah diduga dari suku Miskin, pakaian mereka sama sekali tidak layak. Mereka mengenakan pakaian yang Compang-Camping, bahkan mereka terlihat kurus dan kurang gizi.
Gerbang itu tetap disitu sama sekali tidak menunjukkan hal lain, namun yang melihat juga masih tidak berani untuk bergerak maju mendekati Gerbang.
"Minggir! Minggir"
Mereka semua langsung membuka jalan untuk orang yang berteriak itu jalan.
Seorang pria yang berjalan di depan dengan diikuti oleh sekelompok penatua dan pejuang lainnya.
Dia adalah pemimpin desa ini dan merupakan yang terkuat,namanya adalah Xiao Huang.
Mereka sama sekali tidak ada yang berani untik menghalangi jalannya jika ada maka orang itu harus memiliki tingkat kekuatan yang sama atau bodoh.
Xiao Huang mememiliki usia 40 tahunan namun tubuhnya masih terlihat kuat dan kekar sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia terlihat tua dan lemah.
Dia berhenti tepat sekitar lima meter dari gerbang dan melihatnya.
"Dari mana gerbang ini muncul? "Dia mengajukan pertanyaan ke pada semua orang.
Mereka melihat satu sama lain namun mereka sama sekali tidak tahu dari mana gerbang ini muncul.
"Gerbang ini secara tiba-tiba muncul di tengah pasar, tuan "Kata salah satu dari mereka yang mewakili mereka semua untuk menjawab pertanyaan Xia Huang dengan hormat.
Xiao Huang mengerutkan alisnya mendengar jawaban itu dan melihat ke arah Pria yang berbicara itu. Dia terlihat ketakutan saat Xia Huang melihat ke arahanya.
Namun dia selamat karena salah satu Anak buah Xiao Huang berseru kepadanya.
"Tuan ,lihat ada orang yang keluar dari gerbang! "
Mereka semua menjadi gempar karena, kemunculan orang yang secara tiba-tiba mengingat bahwa gerbang itu memiliki satu sisi dan tidak ada yang melewati gerbang tersebut.
Mereka sama sekali tidak tahu tentang perihal gerbang Teleportasi jadi karena itu mereka menjadi terkejut.
Xiao Huang langsung mengalihkan pandangannya ke arah Gerbang dan melihat seorang pria yang mengenakan pakaian lebih mewah darinya dengan wajah tampan dan dengan tubuh tinggi, keluar dari gerbang yang mengejutkan mereka semua.
Ini adalah dunia Fan Fic, yang terlintas di otak saya ada beberaoa dunia namun memilih dunia ini.
Mungkin ada yang kurang suka dengan apa yang saya pilih tetapi ini adalah pilihan saya.