Qu Tan'er akhirnya mengerti bahwa Ibu Suri sengaja menyakitinya. Ternyata benar, wanita di istana ini, tidak ada satu pun yang baik hati.
"Karena kamu sudah menjadi istri Pangeran Kedelapan, maka jadilah istri yang baik. Jangan mencari masalah di kediamannya. Kalau tidak, kamu akan tahu akibatnya. Mengerti?" Tutur Ibu Suri.
"Baik, Tan'er mengerti."
"Bagaimana kabar Tuan Qu?"
"Kabar ayahanda baik-baik saja," jawab Qu Tan'er.
"Kalau ada waktu kosong, datanglah main ke istana. Kamu dan selir Ning adalah saudara, sudah sepantasnya kamu sering datang berkunjung menjenguk dia."
"Baik, Tan'er mengerti." Qu Tan'er menjawab setiap permintaan Ibu Suri dengan santun. Kalau nenek tua itu begitu ingin bermain, maka aku akan meladeninya, pikirnya.
"Kenapa wajah kamu pucat sekali?"
"Tan'er baik-baik saja."
"Kalau begitu, angkat wajahmu biar saya bisa melihatnya dengan jelas," perintah Ibu Suri.